Header

7 Cara Menjadi Ibu yang Baik

10 comments
Konten [Tampil]
 
Menjadi ibu yang baik
Menurutku, menjadi seorang ibu adalah sebuah jabatan yang paling mulia bagi perempuan, baik dari peran juga tanggung jawabnya. Lalu, bagaimana cara menjadi ibu yang baik untuk keluarga?!

Apakah ibu yang baik itu tidak boleh marah? Apakah ibu yang baik adalah yang menuruti semua kebutuhan anak dan pasangan?

Padahal seorang ibu juga hanyalah manusia biasa. Bukan malaikat yang tidak ada cacatnya. Ibu juga hanyalah perempuan yang selalu beradaptasi dengan perubahan hormon-hormon yang dimilikinya.

Kata sebagian orang, sosok ibu adalah manusia terlelah namun juga terkuat dibandingkan sosok ayah. Sebagian lagi berkata, ibu adalah orang paling tulus di dunia. Tapi banyak juga yang berkata, ibu adalah orangtua paling galak, sering ngomel dan pemarah dibandingkan ayah.

Pasti tiap pribadi memiliki pendapat yang berbeda tentang sosok ibu, tergantung bagaimana sosok ibu yang dia lihat selama ini.

Jadi, gimana sih cara agar menjadi ibu yang baik untuk keluarga. Menjadi ibu yang selalu di rindukan dan menjadi tempat pulang??

Chek it out!

7 Cara Menjadi Ibu yang Baik dari Sudut Pandang Para Ibu

Meski setiap orang memiliki pendapatnya sendiri, terkadang sebagai ibu kita belum mampu menjadi ibu yang baik versi diri kita sendiri. Nah, mungkin dengan cara-cara di bawah ini kita bisa berproses menjadi ibu yang baik!

1. Berperan baik dalam rumah tangga

Ibu juga memiliki peran penting dalam keluarga, seperti yang sudah ku ulas di artikel sebelumnya, peran ibu dalam keluarga, ada tiga poin penting peran ibu, yaitu sebagai manajer keluarga, pendidik dan sumber kasih sayang.
 
Peran ibu

Jika kita menjalankan peran tersebut dengan baik, maka bisa dipastikan kehidupan keluarga kita bisa berjalan dengan baik. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel peran ibu, ya!

2. Memahami tiap anggota keluarga

Tidak hanya kenal, sebagai ibu yang melahirkan anak-anak, seharusnya ibu bisa memahami tiap karakter anaknya.

Tiap anak pasti memiliki karakter yang berbeda, maka perlakuan dan sikap yang harus kita ambil pun pasti berbeda-beda pada anak satu dan lainnya.

Maka dari itu, memahami kebutuhan dan bahasa cinta anak sangatlah penting. Agar tangki cinta anak selalu terisi penuh yang menjadikan anak akan lebih mudah berproses dan berkembang dalam hidup.

Pun dengan suami, meski dalam hubungan pernikahan adalah tentang saling mengenali, memahami, menerima dan memaklumi. Kita juga perlu mengenali bahasa cinta pasangan agar keharmonisan tetap terjaga.

Jika kita bisa memahami tiap anggota keluarga, mereka tidak akan merasa terabaikan, kebutuhan dan kasih sayang terpenuhi, maka kelekatan keluarga pun akan terjalin kuat.

3. Bisa menjadi teladan yang baik

Ibu adalah jantung keluarga dan tonggak peradaban, maka sudah seharusnya sosok ibu bisa menjadi teladan bagi keluarga khusunya, anak-anak.

Permah mendengar narasi iblis tentang rusaknya keluarga? Iblis berkata pada anak buahnya, “jika ingin merusak keluarga, rusaklah dulu ibunya!

Memahami narasi ini, bisa disimpulkan ibu berperan sangat penting untuk masa depan keluarga. Jika rusak seorang ibu, maka rusak pula keluarga dan generasinya. Pun jika baiklah seorang ibu, maka baiklah keluarga dan generasinya.

Maka sangat penting untuk kita para ibu untuk mencari ilmu dan menambah wawasan untuk melindungi keluarga dan peradaban.

4. Membagi waktu dengan baik

Baik menjadi ibu rumah tangga yang full berada di rumah atau ibu pekerja yang bekerja di ranah publik, ibu harus mampu membagi waktu dengan baik. Apalagi jika tidak memiliki asisten rumah tangga.
 
Manajemen waktu

Memiliki manajemen waktu yang baik adalah kunci kebahagiaan dan kewarasan seorang ibu. Bagaimana tidak?? Coba saja kalian jadi ibu sehari saja dengan segudang pekerjaan rumah, urusan anak, belum lagi jika memiliki pekerjaan sampingan (baik ranah publik atau dari rumah).

Dengan membagi waktu, ibu bisa memberikan porsi sesuai kebutuhan sehingga semua bisa dikerjakan dengan baik.

Misalnya, pagi hari ibu sibuk dengan urusan domestik, siang menyelesaikan pekerjaan atau sempatkan me time, sore membersamai anak, malam waktunya bersama keluarga dan istirahat.

Kuncinya, kerjakan yang prioritas, delegasikan atau tunda sisanya, atau tinggalkan yang sia-sia. Manfaat lain manajemen waktuibu adalah untuk menekan terjadinya stres dan ledakan emosi.

5. Menjadi sahabat

Dari riset tanya jawab yang kulakukan kepada teman-teman sesama ibu, banyak dari mereka menjawab ibu yang baik adalah yang bisa menjadi sahabat anak dan suami.

Seperti yang kita tahu, sahabat adalah seseorang yang memiliki ikatan emosian dengan kita, seseorang yang selalu ada untuk kita baik kondisi suka maupun duka, seseorang yang selalu mendengarkan, memberi saran dan mendukung kita.

Menjadi sahabat untuk anggota keluarga artinya kita menjadi orang yang menyenangkan, yang selalu dibutuhkan di segala kondisi.

Maka, berusahalah menjadi sahabat yang baik untuk anak dan suami. Jadilah pendengar yang baik jadilah tempat pulang yang hangat.

6. Menghargai tiap proses

Setiap titik kehidupan pasti memiliki dan melalui prosesnya. Kebanyakan orang tidak peduli bagaimana kita melewati semua proses itu, yang mereka nilai hanyalah hasilnya.

Menyakitkan memang jika usaha dan proses kecil kita tidak pernah dilihat dan dihargai. Begitu pun dengan anak-anak, sekecil apapun prosesnya, yang penting adalah usahanya. Bukan hasilnya.

Biasakan untuk menghargai tiap proses yang anak tempuh agar mereka merasa dihargai, merasa disayanhi dan selalu didukung, khususnya oleh ibu.

Selalu beri apresiasi dan dukungan agar anak lebih semangat dan percaya diri untuk mencapai hasil yang maksimal.

7. Tegas namun tetap lembut

Hal yang masih sangat sulit ku lakukan adalah menjadi ibu yang tegas namun tetap lembut tutur kata dan sikapnya. Ah, susah sekali!?

Bagaimana dengan mu, Mom? Sudah berhasilkah menerapkan sikap ini?

Ibu harus memiliki sikap tegas, agar anak juga tidak goyah. Namun ketegasan itu harus dihiasi dengan kelembutan.

Karena tegas tidak harus keras dan lembut belum tentu mendidik. Maka dari itu kita harus bisa mempraktikkan dua sifat tersebut dalam mendidik anak.

Penutup

Setiap ibu pasti ingin menjadi ibu yang baik, tapi versi baik yang bagaimana kah yang diinginkan keluarga kita?

Tujuh cara yang sudah dijelaskan diatas bisa kalian coba tetap untuk menjadi ibu yang baik versi keluarga kalian.

Dari ketujuh cara tersebut manakah yang sudah kalian lakukan? Ibu yang baik akan menjadi ibu yang bahagia. Baca juga tulisanku tentang ibu yang bahagia, di artikel selanjutnya ya!

Semoga bermanfaat!





















Sumber:
https://www.generasimaju.co.id/artikel/untuk-bunda/umum/cara-menjadi-ibu-baik-sabar
https://www.popmama.com/life/relationship/kintan/cara-menjadi-ibu-rumah-tangga-yang-baik-untuk-keluarga
https://www.orami.co.id/magazine/ibu-rumah-tangga
https://id.wikihow.com/Menjadi-Ibu-Rumah-Tangga-yang-Baik
https://www.popbela.com/relationship/married/elga-windasari/cara-menjadi-ibu-rumah-tangga-yang-baik-untuk-keluarga
Sendy Yunika
Stay at Home Mom - Blogger - Writer

Related Posts

10 comments

  1. setuju nih, disaat bapak berperan tegas dan keras, dibutuhkan sosok ibu yang bisa menyatukan semua anggota keluarga

    ReplyDelete
  2. Kalo lihat ibu ku sendiri dan para ibu lainnya tuh rasanya ada sesuatu yang nggak bisa dijelaskan. Jadi ibu kayaknya berat sekali, harus jadi ibu yang baik, harus jadi contoh bagi keluarga, padahal beliau sendiri harus berperang dengan hormon-hormon yang suka berubah seenaknya.

    ReplyDelete
  3. Masih perlu banyak belajar lagi agar bisa jadi ibu yang baik

    ReplyDelete
  4. Terkadang kita sebagai ibuk , mengedepankan ego , dan emosional

    Jadi harus belajar lagi dan lagi

    ReplyDelete
  5. masih jadi PR besar nih untuk jadi ibu yang baik, masih sering jadi serigala kalau lagi senewen wkwkwk

    ReplyDelete
  6. yaa Allah masih terus belajar menjadi ibu yang sesuai dengan keinginan Allah, terutama menata emosi dan pikiran...semangat para ibu

    ReplyDelete
  7. Merasa belum bisa jadi ibu yang baik, sering galau sebagai ibu pekerja seringkali aku merasa kurang bisa membagi waktu dengan baik.. semoga anak2 dan suami memakluminya...

    ReplyDelete
  8. Mbak kayaknya tips terakhir yang agak susah.. Tegas kadang bawaannya suka tinggi nadanya..

    ReplyDelete
  9. Menjadi orang tua memang harus pintar-pintar mengelola emosi. Ini hal yang berat. Mendidikanak memnag butuh kerjasama orang tua dan slaing melengkapi peran

    ReplyDelete
  10. Menjadi ibu menang tidak mudah, banyak tanggung jawab yang dipikul karena berkaitan dengan pendidikan dan masa depan anak.

    ReplyDelete

Post a Comment