Konten [Tampil]
Mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab, bahahia. Tapi apakah benar-benar bahagia?? Tak dipungkiri, menjalankan peran sebagai ibu memang nano-nano rasanya.
Ada rasa bahagia, bangga, haru, sampai ke rasa kecewa. Karena menurut ku menjadi ibu bukan perkara mudah. Terkadang juga ada rasa lelah, bosan dan mungkin juga stres.
Lalu, seberapa pentingkah kebahagiaan seorang ibu? Apakah ada kaitannya dengan kebahagiaan keluarga?
Mengapa Penting Menjadi Ibu yang Bahagia??
Kata para ahli, ibu yang bahagia adalah sumber kebahagiaan keluarga. Ibu yang bahagia akan dengan baik menjalankan perannya.Familiar dengan kalimat, ibu adalah jantung keluarga?? Ya, sosok ibu memang sepenting itu dalam kehidupan keluarga. Ibu adalah sumber kasih sayang keluarga.
Ketika ibu bahagia, ia akan melahirkan, merawat, mengasuh, mendidik dan membersamai anak dengan bahagia pula. Sehingga energi positif ini tersalurkan ke anak dan pasangan sehingga terciptanya keluarga yang harmonis.
Anak-anak yang bahagia akan lebih mudah di atur, akan lebih mudah menerima ilmu dan pembelajaran baru. Apalagi anak-anak adalah peniru ulung, mereka menyerap semua yang mereka dapat dan tangkap seperti sebuah spons.
Apapun yang mereka lihat, bagaimana yang mereka rasakan akan mereka rekam dan mereka aplikasikan ke perilaku mereka.
Sehingga jika ibu bahagia, ia akan dapat mengelola emosinya dan perilakunya dengan baik, nantinya anak juga akan menyontoh dan tumbuh menjadi pribadi yang bisa mengatur emosi serta perilakunya.
Melansir dari Antara, seorang Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto, Ketty Murtini mengatakan “Ibu yang bahagia menjadi faktor penentu keberhasilan pola asuh, sehingga ibu harus memperhatikan kebahagiaan dirinya dulu.”
Bagaimana cara agar menjadi ibu yang bahagia?? Simak beberapa tipsnya!
Tips Menjadi Ibu yang Bahagia
Berikut adalah beberapa tips untuk menjadi ibu yang bahagia berdasarkan beberapa data dan apa yang aku amati selama menjadi ibu:1. Tingkatkan Rasa Syukur
Menjadi ibu baru memang seperti masih meraba-raba, apalagi jika tidak dibekali dengan ilmu pengasuhan sebelumnya. Kebanyakan dari kita menuntut kesempurnaan, sehingga lupa untuk bersyukur.Kita sibuk membandingkan diri dan keluarga dengan orang lain. Misalnya saja, “Dia anak tiga kok badannya masih langsing ya?“ Atau “Kok anak si A sudah bisa ngomong? Kok anak si B mulai belajar jalan?” Dan masih banyak pertanyaan perbandingan lainnya.
Padahal, kita tidak pernah tahu proses dibalik keberhasilan orang lain yang kita lihat dan nilai. Apalagi tentang anak. Setiap anak berbeda dan memiliki prosesnya masing-masing.
Terkadang karena kita terlalu fokus dengan proses anak orang lain hingga kita lupa pencapaian apa yang sudah anak raih selama prosesnya.
Ada peribahasa yang berbunyi, rumput tetangga lebih hijau. Artinya, milik orang lain terlihat lebih baik dari milik kita. Padahal belum tentu. Apa yang kita lihat adalah sebatas yang dilihat mata. Hanya yang baiknya saja.
Allah juga pasti memberikan apa yang kita miliki sekarang sudah pasti yang terbaik untuk kita. Oleh sebab itu, mulailah banyak bersyukur. Bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Jadilah diri apa adanya. Tidak perlu memaksa yang tidak seharusnya. Nikmati saja prosesnya. Fokus pada kebahagiaan diri dan keluarga kita.
2. Memiliki Support System
Support system adalah orang terdekat yang bisa kita andalkan. Orang yang ada untuk mendukung kita di situasi susah maupun senang.Support system terbaik untuk istri adalah suaminya. Karena dalam berumah tangga, suami bisa menjadi apapun untuk kita. Bisa menjadi kakak, bisa juga menjadi sahabat yang baik.
Selain suami, kita juga butuh support system dari luar. Misalnya, teman. Kita membutuhkan teman yang bisa mengerti kita, bisa memahami kurang dan lebihnya diri kita, bisa memberikan segala dukungan yang kita butuhkan dalam tiap proses kehidupan kita, terutama saat menjadi ibu.
Carilah support system yang bisa mendukung mu sesuai dengan kebutuhan. Misalnya jika kalian butuh teman berbagi tentang mpasi anak, coba untuk bergabung dengan komunitas mpasi anak dan banyak lainnya.
3. Self Love
Self love adalah mencintai diri sendiri dengan memperlakukan diri dengan kebaikan dan memelihara kebahagiaan diri. Tiap orang memiliki caranya sendiri untuk melakukan self love.Menurutku, setelah menjadi ibu salah satu self love terbaik adalah belajar untuk mengelola emosi dan stres dengan baik. Karena menjadi ibu itu cukup rentan mengalami stres.
Untuk itu, belajarlah memanajemen stres dengan baik dan carilah kegiatan yg menyenangkan agar bisa meningkatkan hormon bahagia dalam diri.
Lakukan kegiatan yang membuatmu bahagia. Misalnya dengan menjurnal, merawat diri atau hal-hal kecil sebagai apresiasi untuk diri sendiri.
Bisa mandi keramas dengan tenang sambil luluran, misalnya. Atau bisa makan makanan kesukaan sambil nonton drama korea dengan tenang.
Self love bisa juga dengan menghindari sesuatu yang memicu stres. Nah, menjalani peran menjadi ibu, biasanya monoton menjalankan rutinitas menyelesaikan pekerjaan rumah yang tidak ada hentinya dan kewalahan mengurus anak juga bisa memicu stres, bahkan bisa mengalami parental burnout.
Kita bisa mendelegasikan pekerjaan kepada suami atau asisten rumah tangga sebagai cara meminimalisir tekanan stres yang mulai muncul.
4. Manajemen waktu
Mengatur waktu dengan baik adalah salah satu cara menjadi ibu yang bahagia. Kita harus bisa mengalokasikan waktu dengan baik di tiap aktivitas.Dengan melakukan manajemen waktu yang benar, kita tidak akan membuang waktu dengan sia-sia. Pekerjaan cepat selesai dan lebih efektif.
Usahakan ada waktu untuk me time di sela-sela kesibukan. Agar kita bisa mengisi daya diri kita dan juga meningkatkan hormon bahagia.
Bagaimana cara manajemen waktu yang baik? Silakan baca artikel manajemen waktu ini, ya!
5. Pola Hidup Sehat
Setelah menjadi ibu, kebanyakan dari kita pola hidupnya berubah. Dari tersitanya jam tidur, makan tidak teratur dan banyak lainnya.Pemicu emosi biasanya diakibatkan dari kelelahan dan lapar. Untuk itu, penting bagi kita menerapkan pola hidup sehat.
Memiliki jam tidur yang cukup dan teratur, makan makanan bergizi, bukan makan sisa anak-anak dan seadanya, dan jangan lupa olahraga meski sudah banyak gerak membereskan rumah.
6. Aktualisasi diri
Tips terakhir agar bisa menjadi ibu yang bahagia adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah pencapaian seseorang sesuai dengan kebutuhannya.
Dilansir dari Wikipedia, aktualisasi diri adalah Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.
Menjadi seorang ibu memang tidak sebebas dulu, kita memiliki keterbatasan dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Untuk itu, aktualisasi diri ini sangat membantu agar kita merasa bahagia.
Karena dengan aktualisasi diri, kita akan merasa diri lebih berharga. Kita bisa mulai dari lingkungan tempat tinggal dengan aktif mengikuti dan ikut serta dalam berbagai kegiatan.
Penutup
Menjadi ibu yang bahagia ternyata bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana. Pastikan kita memiliki waktu khusus untuk menghibur dan membahagiakan diri sendiri. Karena kebahagiaan kita, berawal dari diri sendiri.Menjadi ibu yang bahagia adalah kunci utama kesuksesan dari pola asuh. Generasi yang dilahirkan dan dibesarkan oleh ibu yang bahagia akan tumbuh menjadi pribadi gang bahagia dan memiliki energi positif.
Mau tahu jenis-jenis pola asuh anak? Yuk, baca artikel jenis pola asuh di sini!
Semoga bermanfaat!
Sumber:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-jakarta1/baca-artikel/14554/Ibu-Bahagia-Menghasilkan-Generasi-Aset-Bangsa-yang-Berharga.html
https://momsmoney.kontan.co.id/news/5-tips-untuk-menjadi-ibu-yang-bahagia-dalam-keluarga
https://id.theasianparent.com/menjadi-ibu-bahagia
https://www.antaranews.com/berita/1222204/psikolog-pola-asuh-anak-dimulai-dari-ibu-yang-bahagia
https://www.haibunda.com/moms-life/20190703113353-68-47332/ingat-anak-tak-perlu-ibu-yang-sempurna-tapi-ibu-yang-bahagia
https://www.antaranews.com/berita/1222204/psikolog-pola-asuh-anak-dimulai-dari-ibu-yang-bahagia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aktualisasi_diri
Kadang ada kezel dan capeknya sih mengurus rumah tangga, apalagi kalau anak-anak masih balita. Tapi udahnya rasa syukur, apalagi kalau melihat mereka tidur pulas...hehe... Memang perlu sih, IRT punya me time barang sejenak, biar engga darah tinggi...
ReplyDeleteKalau pengalaman saya, cara paling penting untuk jadi ibu bahagia itu adalah manajemen waktu, hehehe.
ReplyDeleteSaya ngerasain banget, biar kata duit di rekening udah menjerit, tapi kalau waktu tidur cukup, rumah dan anak-anak keurus, sabarnya saya tuh lebih besar.
Tapi, kalau kurang tidur, belom makan, rumah berantakan, masya Allaaaaahhh, ada semut lewat aja saya ngamuk, hahahahaha
Alhamdulillah aku punya support system suami dan teman2 yg baik bgt. Bikin stres hilang
ReplyDeleteSetuju setuju setuju. Kuncinya memang di Ibu, Ibu bahagia semua aman, tapi kalau Ibu lagi badmood misalnya karena hormonal, hmmm lebih baik tenangkan diri dulu sebelum beraktivitas atau berinteraksi dengan keluarga.
ReplyDeleteSetujuuu banget, menjadi seorang ibu harus bahagia dan memiliki support system. dengan begitu rasanya seluruh isi rumah akan sangat terasa kebahagiaannya.
ReplyDeleteYa manajemen waktu salah satu cara menjadi ibu bahagia
ReplyDeleteSetuju ibu itu jantung kebahagiaan sebuah keluarga, Oleh karena itu tank kebahagiaan keluarga itu harus selalu full biar bisa dibagi kepada anggota keluarga lain
ReplyDeleteAlhamdulillah mempunyai rasa syukur nya udah, memiliki support sistem iya, yang kurang mencintai diri sendiri, dan pola hidup sehat, tapi İ'am better happy sich dari sebelumnya.
ReplyDeletesupporting system ini akan menarik kita dan puk puk kita pas lagi terpuruk. pas lelah buth pengganti ngerjain pekerjaan rmah dan ngurus anak yang seabrek itu. Menjadi waras akan membuat kita bahagia hahaha
ReplyDeleteSudah tahu banget kalau ibu bahagia itu merupkan cikal bakal dari keluarga yang bahagia. Namun, pada kenyataannya, ibu kerap menggadaikan kebahagiaannya demi kebahagiaan anggota keluarga. Itu tidak salah, tetapi mari membahagiakan diri juga sendiri, yuk, Mom. :')
ReplyDeleteIbu adalah jantung kebahagiaan tuh setuju banget, bahagia itu nular banget buat satu rumah. Makannya sejak rumah tangga dan punya anak, kalau agak badmood sedikit lebih baik menyingkir sebentar buat balikin mood
ReplyDeleteKalau ibunya sehat, bakal lebih adem maintain rumah. Biasa aku kalau tantrum suka disuruh tidur cepat sama suamiku, atau dikasih waktu me time haha
ReplyDeleteKetika kita sebagai ibu mampu mengisi tangki bahagia sebenarnya itu adalah salah satu usaha kita untuk memberikan cinta bagi keluarga.
ReplyDeleteSepakat, ibu bahagia itu penting banget, karena bahagia itu menular ke semua anggota keluarga, ibu bahagia, anakpun bahagia bukan
ReplyDeleteSelf love ini kebayang banget yaa.. Siapa yang mau mencintai kita kalau gak diri sendiri. Selain itu juga alhamdulillah kalau ada support system yang mendukung, jadi bisa aktualisasi diri selain menjalani rutinitas sehari-hari. Ini beneran bikin seorang Ibu bahagia.
ReplyDeletetipsnya useful banget ya Mba buat para momi biar selalu bahagia dan semakin bebas dari beban jalananin proses menjadi seorang ibu dalam mengurus anak
ReplyDeleteNah ibu yang bahagia akan menghasilkan anak yang bahagia juga , jadi penting ini untuk mempelajari tips menjadi seorang ibu yang bahagia
ReplyDeleteAku bisa dibilang nggak punya teman dekat semenjak nikah temeb cerita apa saja cuma suami dan adekku. Kadang rasanya jenuh banget. Memang dalam sehari itu harus banget nanya ke diri sendiri, apa aku bahagia?
ReplyDelete