Iklan

Header

4 Jenis Karakter Anak yang Orangtua Harus Tahu

Post a Comment
Konten [Tampil]
Jenis karakter anak

Menjadi orang tua memang tidak mudah. Kita dituntut terus belajar dan beradaptasi. Salah satunya tentang mengenal jenis karakter anak. Pasalnya, meski dari rahim yang sama, anak-anak pasti memiliki karakter atau kepribadian yang berbeda. Betula atau betul nih Mom-genk??

Seorang filsuf dan bapak kedokteran dari Yunani pada abad ke-5 SM, Hippocrates, sudah mempelajari dan mengidentifikasi karakteristik anak sejak 2.500 tahun yang lalu.

Karakter atau kepribadian, merupakan segala bentuk perilaku, sifat dan tingkah laku yang khas pada diri seseorang. Perilaku tersebut digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal ini akan membentuk corak tingkah laku yang menjadi kesatuan fungsional yang khas pada setiap individu.

Sejak dini, anak sudah bisa menunjukkan jenis karakteristik atau tipe kepribadiannya. Sebagai orangtua, kita harus mampu memahami jenis karakter anak agar bisa menerapkan pola asuh yang tepat. Nah, kira-kira jenis karakter anak kalian yang mana nih Mom-genk??

Check it out!

Macam-macam Karakter Anak

Hippokrates mengungkap ada empat jenis karakteristik anak yang paling umum. Agar Mom-genk bisa memahami dan menghadapi buah hati dengan tepat, kenali dulu jenis karakter anak berikut ini:

1. Koleris

Anak dengan kepribadian koleris adalah anak yang penuh energi, bersemangat, dan suka bertualang. Biasanya merupakan sosok pemimpin karena identik dengan karakter tegas, suka tantangan, berpikir cepat, memiliki sifat kompetitif dan mandiri.

Anak dengan karakteristik koleris suka memerintah dan bersikap keras kepala. Ini karena anak koleris biasanya tahu apa yang ia inginkan. Namun mereka cenderung bertindak sembrono dan tidak sabar.

Ketika anak dengan karakteristik koleris mendapat kritikan, mereka berani untuk mengungkapkan pendapat mereka. Sebab, anak dengan karakteristik korelis percaya bahwa membuktikan diri benar lebih baik.

Dapat disimpulkan, anak dengan kepribadian koleris cenderung blak-blakan, memiliki jiwa kompetitif, dan berkemauan keras. Jika anak koleris sedang marah atau kesal, tunggu sampai emosinya mereda baru ajak bicara baik-baik.

2. Sanguinis

Anak dengan tipe kepribadian sanguinis memiliki ciri-ciri yaitu mudah bergaul, ceriwis, penuh energi, optimistis, suka bermain di luar ruangan, sangat imajinatif, dan humoris. Anak dengan kepribadian sanguinis senang dengan petualangan dan memiliki toleransi tinggi pada berbagai jenis risiko.

Namun, karena sifat-sifat tersebut anak dengan karakter sanguinis mungkin sering berbuat usil dan bikin kita gemas. Mereka juga mudah bosan, sulit berkonsentrasi ketika sedang melakukan sesuatu dan akan segera mencari variasi dalam kegiatannya. Jadi, perlu dilatih untuk lebih fokus dan berkomitmen.

3. Melankolis

Membaca kata melankolis, siapa yang langsung berfikir tentang kesedihan atau perasaan putus asa?? "Wah, anak cengeng nih pasti!" Hayooo siapa yang berfikiran seperti ini??

Tidak ya Mom-genk! Anak dengan karakteristik melankolis jauh lebih luas dari pada itu. Mirip dengan karakter koleris, anak melankolis juga tahu apa yang ia inginkan dan akan berusaha mendapatkannya, meskipun kadang kesannya anak jadi keras kepala.

Namun, anak yang melankolis adalah anak yang penuh perhitungan dan sangat jarang bertindak sembrono. Mereka juga memiliki sifat setia, tabah, dan sangat cerdas secara emosional.

Anak yang memiliki karakter melankolis mampu memahami emosi orang lain. Mereka dapat diandalkan dan suka menolong.

Di sisi lain, ketika dibiarkan secara emosional, anak melankolis cenderung gugup, murung, dan cemas. Orang-orang melankolis umumnya memiliki pencernaan buruk dan cenderung sembelit. Mereka mudah gelisah dan cepat panik.

Namun, jika anak melankolis mampu mengatasi perasaan gugup, murung, dan gelisahnya, mereka akan berhasil mencapai tujuan, menyelesaikan tugas dengan baik dan sesuai tenggat waktu.

Selain itu, anak mungkin kurang suka kalau ada perubahan rencana dan hal-hal yang tak bisa ditebak. Tugas kita adalah selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahnya ketika ia sedang kecewa.

4. Plegmatis

Anak dengan karakter plegmatis cenderung pasif, tidak terlalu ambisius, dan tidak memiliki rasa urgensi. Plegmatis adalah introvert, sering dianggap anak pemalu atau membosankan.

Pasalnya, ia adalah anak yang tenang, penuh perhatian, tak bisa diburu-buru, tidak emosional, santai, ragu-ragu, sabar, dan menyenangkan.

Anak dengan karakter plegmatis tidak akan langsung menanggapi orang lain. Mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan atau lingkungan baru.

Anak-anak ini bisa menyembunyikan perasaan, sabar, dan menyimpan dendam. Mereka gigih dan konsisten dengan apa yang mereka lakukan. Namun karena sifat pasifnya, mereka cenderung menunda-nunda pekerjaan.

Jadi buat Mom-genk yang memiliki anak dengan karakteristik phlegmatis harus banyak sabar dan memotivasi mereka, ya. Karena jika seorang anak plegmatis sudah menemukan minat dan bakatnya, motivasinya akan langsung bangkit.

Penutup

Semua jenis karakter anak adalah baik, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga tugas kita sebagai orang tua hebat adalah memahami dan mengenali karakteristik tiap anak agar dapat memberikan pengasuhan yang tepat sesuai jenis karakternya.

Jadi apa jenis karakter anak kamu, Mom-genk?? Sharing di kolom komentar, ya!
Semoga bermanfaat!









Sumber:
https://pediasure.co.id/article/macam-macam-karakter-anak#faktor-yang-mempengaruhi-karakter-anak
https://www.mooimom.id/mamapedia/pahami-jenis-karakter-anak-beserta-cara-menghadapinya
https://www.prenagen.com/id/tipe-kepribadian-anak

Related Posts

Post a Comment