Iklan

Header

Cara Mendidik Anak Sesuai Usia untuk Belajar Puasa

Post a Comment
Konten [Tampil]
 
Cara mendidik anak sesuai usia

Ramadhan tahun ini ada yang berbeda nih. Beberapa teman mengajak ku berdiskusi tentang cara mendidik anak sesuai usia untuk belajar puasa.

Pasalnya teman-teman ku, yang usia anaknya sepantaran dengan anakku, mulai galau dan gundah saat tahu banyak teman seusia anaknya sudah mulai belajar puasa. Sedangkan, anaknya sendiri tidak mau di ajak belajar puasa. Terus harus gimana dong?
"Anak lain bisa, kenapa anakku ga mau puasa??"
Mendapati jawabanku atas pertanyaan mereka, jika anakku tahun ini mulai mencoba berpuasa, dari respon mereka yang ku lihat adalah kekhawatiran.

Mungkin mereka merasa gimana gitu ya, kok anak lain mau mencoba dan pada semangat puasa, tapi anaknya tidak ada semangat puasa dan tidak mau di ajak puasa.

Jadi sebenarnya usia berapa sih anak diajarkan berpuasa? Bagaimana cara mendidik anak sesuai usia untuk belajar puasa?

Cara Mendidik Anak Sesuai Usia untuk Belajar Puasa

"Usia berapa sih yang tepat mengajarkan anak berpuasa?" Kurang lebih pertanyaan itu yang akhirnya menggiring diskusi cara mendidik anak sesuai usia.

Seperti yang kita ketahui, puasa ramadhan hukumnya adalah fardhu 'ain atau wajib dikerjakan oleh semua muslim. Sebagai orang tua, momen ramadhan ini adalah momen yang tepat untuk mengenalkan dan mengajarkan anak tentang ibadah puasa.

Mulai dari apa itu puasa, bagaimana mengerjakannya, apa fungsi dan tujuan puasa. Ya, tujuan pengenalan ini adalah agar anak terbiasa dan tidak asing lagi dengan ibadah puasa khususnya di bulan Ramadhan yang istimewa. Lalu, mulai usia berapakah tepatnya mengajarkan anak tentang puasa ramadhan?

Imam al Bukhari di dalam kitab Shahihnya menerangkan satu bab khusus yaitu “Bab Shaumi as Shibyan” atau bab puasa anak-anak kecil. Imam Bukhari mengutip atsar dari Sayyidina Umar RA ia pernah berkata kepada orang yang mabuk di bulan Ramadhan, ‘‘Celakalah kamu, padahal anak-anak kecil kami sudah berpuasa,’’ lalu, Sayyidina Ali memukul lelaki pemabuk tersebut.

Dilansir dari iainutuban, menurut sebagian ulama salaf, di antaranya Ibnu Sirrin dan az Zuhri, berpendapat bahwa anak anak kecil juga diperintahkan menjalankan ibadah puasa dengan tujuan melatih apabila mereka mampu.

Pendapat tersebut selaras dengan pendapat imam Syafi’i. Sedangkan para murid murid Imam Syafi’i membatasi pada usia anak kecil yaitu 7 dan 10 tahun. seperti anjuran melakukan salat lima waktu. Sedangkan Imam Ishaq membatasi pada usia 12 tahun, dan Imam Ahmad dalam salah satu riwayat membatasi pada usia 10 tahun.

Bisa ditarik kesimpulan, jumhur ulama berpendapat bahwa puasa ramadhan tidak wajib bagi anak yang belum baligh. Akan tetapi kalangan salaf menyukai untuk mengajarkan anak-anak mereka yang masih kecil untuk berpuasa sebagai bentuk latihan dan pengajaran.

Dalam proses pengenalan puasa, anak-anak diajarkan secara bertahap karena kembali lagi, anak-anak belum ada kewajiban menunaikan puasa dan belum masuk masa pembebanan syariat.

Islam memiliki cara mendidik anak sesuai usia. Sebab di setiap tahap usia, ada perbedaan pendekatan yang dibutuhkan dalam melakukan pendidikan.

Tahapan mendidik anak dalam islam dibagi menjadi 3 tahap berdasarkan level usianya. Pembagian tahapan ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang tersirat dalam beberapa hadits nabi.

1. Usia Shibyan (0-2 tahun)

Usia shibyan adalah dimulai sejak anak masih dalam kandungan, hingga anak disapih di usia 2 tahun. Di fase ini, indera pendengaran berkembang terlebih dahulu. Sehingga, metode mendidik anak yang utama di fase ini adalah tasmi' (memperdengarkan) dan talqin (memahamkan secara lisan). Perdengarkanlah lafdzul Jalaalah, kalimat thayyibah, dzikir, doa, murottal Qur'an, dan sebagainya.

2. Usia Thufulah (2-7 tahun)

Fase usia ini disebut fase Ghuluam atau fase Thufulah. Disebut juga usia "golden age" untuk membentuk karakter anak. Di fase ini, indera penglihatan anak semakin berkembang.

Anak banyak belajar dari apa yang dilihatnya. Sehingga, metode mendidik anak yang utama di fase ini adalah dengan menjadi qudwah hasanah (contoh yang baik).

Selain menjadi role model yang baik, pada fase ini orang tua bisa memberikan pengenalan puasa, semacam cerita atau sounding tentang apa itu puasa, bagaimana caranya dan apa tujuannya sebagai persiapan anak.

3. Usia Mumayyis (7-10 tahun)

Fase ini disebut juga fase Yafi'. Ditandai dengan orang tua diminta untuk memerintah anak shalat. Dimulainya perintah shalat di usia 7 tahun menunjukkan semakin berkembangnya kognisi anak. Pemahaman anak berkembang. Anak mulai bisa menganalisa sesuatu lebih kompleks. Sehingga, anak dapat diajak berdiskusi, namun dengan bahasa yang masih sederhana, disesuaikan dengan perkembangan mereka.

Pada fase ini bisa diajak untuk menunaikan ibadah puasa dengan bekal yang sudah diberikan di fase sebelumnya. Di fase ini juga orang tua bisa mulai membiasakan dan mendisiplinkan anak untuk melaksanakan shalat dan puasa, boleh juga dengan diberikan reward sebagai apresiasi usaha anak.

4. Usia Baligh Taklif (10 tahun ++)

Fase ini disebut fase Hazawwar. Di usia ini, kognisi atau pemahaman anak semakin berkembang lebih kompleks. Sehingga, metode pendidikannya adalah dengan diskusi.

Di fase ini, sepatutnya anak semakin paham agamanya, bahwa dia harus taat pada perintah Allah Ta'ala dan menjauhi larangan-Nya. Metode mendidik anak di fase ini adalah dengan memberi hukuman untuk mendidik. Ini bertujuan untuk mempersiapkan anak baligh dan menjadi mukallaf, yaitu seseorang yang sudah memenuhi beberapa kreteria untuk menyandang kewajiban dari Allah.

Kesimpulan

Setelah mengetahui cara mendidik anak sesuai usia untuk belajar puasa, maka usia yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa bisa dimulai dari usia thufulah yaitu antara usia 2-7 tahun. 

Namun perlu diingat, pada usia thufulah anak hanya perkenalan dan latihan berpuasa, belum wajib untuk mengerjakan. Syaratnya adalah jika anak mau tanpa paksaan dan mampu menjalankan. Jika tidak, maka tak mengapa.

Jadi jika saat ini usia anak kalian berada di fase thufulah dan masih tidak mau mencoba berpuasa, tidak perlu dipermasalahkan ya! Poinnya adalah perkenalan dan pembiasaan ibadah puasa.

Orang tua muslim bisa mengajak anak bangun sahur, menyiapkan untuk berbuka puasa dan juga ajak anak untuk melaksanakan shalat tarawih sebagai pengenalan dan pembiasan. 

Semoga bermanfaat.
















Sumber:
https://www.instagram.com/p/C4e3UXaSaLC/?igsh=MXJ5dWd4cW11b2psaw==
https://iainutuban.ac.id/2023/03/21/simak-batas-usia-anak-kecil-yang-dianjurkan-menjalankan-puasa-ramadan/
https://www.nu.or.id/syariah/fase-mendidik-anak-dalam-islam-120F3
https://olret.viva.co.id/amp/religion/3696-fase-pertumbuhan-anak-dan-metode-mendidiknya-berdasarkan-syariat-islam?page=2
Newest Older

Related Posts

Post a Comment