Iklan

Header

6 Ide Main di Rumah Saat PPKM, Cara Hilangkan Rasa Bosan

11 comments
Konten [Tampil]
 
PPKM Darurat

Apakah di sini ada yang anaknya sudah bosen banget di rumah?? Ada yang sudah ga sabar pengen pergi wisata?? Atau ada yang sudah mati gaya nemenin anak main itu-itu aja??

Sama!!! Hehe.. Tapi kali ini aku mau share ide main di rumah saat PPKM bersama anak nih. Semuanya sudah aku lakukan bersama anakku dan Alhamdulillaah dia so excited !!!

Ide-ide main ini aku temukan setelah berseluncur di mesin pencari dan juga media sosial untuk kebutuhan belanja ide main anak. Sebagai orang dewasa, tak ku pungkiri kalau aku juga mulai bosan membersamai anak bermain dengan permainan itu-itu aja, di ulaaaaang terus..

Yaaah.. memang sih mainan anakku tidak banyak dan anaknya masih mau bermain, tapi hanya sebentar. Mungkin dia juga sudah bosan ya? Jadi, ku rasa perlu mencoba hal baru untuk membunuh rasa bosan kami di rumah saat PPKM berlangsung.

Nah, aku mau berbagi sedikit ceritaku nih berkaitan dengan masa PPKM. Simak yuk!

PPKM, stay at home

‌PPKM = Stay At Home

Sebelumnya, pasti sudah banyak yang tahu kepanjangan dari PPKM, yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Salah satu dampaknya banyak mal, tempat wisata dan fasilitas publik seperti taman juga ikut ditutup. Hal ini membuat kita tidak ada pilihan lain selain bermain bersama anak di rumah selama PPKM ini berlangsung kan??

Sejak awal pemberitahuan kabar PPKM diberlakukan mulai 12 hari yang lalu, tepatnya pertanggal 3 Juli 2021, sudah berhasil membuat patah hatiku. Ya, karena aku dan suami berencana melakukan beberapa perjalanan wisata bersama anak, saat berita tentang Covid-19 mulai membaik beberapa saat lalu. Namun kini semua rencana kami harus tertunda lagi dan lagi.

Belum juga berakhir masa PPKM, sudah beredar kabar hangat tentang diperpanjangnya masa PPKM hingga 6 minggu lamanya. Duuhh! Ini sih bukan tertunda lagi rencana wisatanya. Tapi gatot, alias gagal total!!

Rencana yang sudah kami tunda-tunda sejak pandemi melanda akhirnya harus kami batalkan. Ya, anggap saja batal ya? Daripada bilangnya ditunda lagi, nanti aku makin berharap sesuatu yang tak pasti. Ceileh kayak cerita cinta aja!

Selain patahnya hati ini, dampak dari PPKM darurat adalah kebosanan yang semakin menguasai diri. Tidak hanya padaku, tapi sepertinya juga pada putri semata wayangku yang baru berusia 32 bulan. Dia sering menunjukkan perilaku seperti; merengek meminta untuk pergi jalan-jalan, meminta bermain ke taman bermain anak, juga mulai cranky alias rewel.

Hal seperti ini tentunya juga butuh perhatian yang serius dari orang tua, selain dampak dari PPKM lainnya. Jangan sampai anak menghabiskan waktu dengan bermain tanpa makna hanya karena mereka mencoba mengusir rasa bosannya. Karena bermain sangatlah penting untuk perkembangan anak loh.

Yuk, kita bahas satu-persatu..

Pentingnya bermain bersama anak

‌Pentingnya Bermain Untuk Anak

Pengertian Bermain

Menurut para ahli, bermain memberi anak-anak pengalaman sensorik yang berbeda. Bermain memberikan landasan utama untuk belajar, mengeksplorasi, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman tentang dunia.

Dilansir dari Kompasiana, bermain menurut Piaget (1951) merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan. Sedangkan menurut pendapat Elizabeth Hurlock (1987) bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan dengan kesenangan tanpa memikirkan hasil akhir.

Dan dalam term psikologi, didefinisikan oleh Joan Freeman dan Utami Munandar (1991) bahwa bermain adalah suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh baik segi fisik, moral, intelektual, sosial dan emosional.

Nah, dari beberapa definisi bermain di atas,  sudah mulai paham kan fungsi bermain untuk anak??

Sekarang kita bahas manfaat bermain untuk anak, yuk!

Manfaat Bermain Untuk Anak

1. Mengasah Kreatifitas dan Mengembangkan Imajinasi

Imajinasi merupakan kemampuan untuk menciptakan gambaran visual dalam benak yang tidak terbatas. Imajinasi muncul berdasarkan pengalaman atau dari persepsi yang sudah diajarkan/diberi pengertian sehingga terbangunlah kembali persepsi baru dari hal tersebut.

Dengan berimajinasi, anak akan mulai mengembangkan keterampilan problem-solving, karena mereka bebas untuk berpikir seluas-luasnya untuk memecahkan masalah. Imajinasi juga memancing anak untuk memikirkan cara-cara dan pemikiran baru, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. 

2. Melatih Ketangkasan dan Keterampilan Fisik

Ketangkasan berkaitan dengan perkembangan fisik. Dengan bermain, otot-otot tubuh anak akan terstimulasi; baik otot kecil di jari-jarinya, maupun otot besar seperti otot kaki dan lengan.

Memfasilitasi kegiatan bermain anak berarti membantunya mengembangkan otot-otot tersebut dengan optimal. Sehingga anak akan siap untuk belajar di sekolah, karena otot-otot anak berkembang selama tahun-tahun pra sekolah dan awal sekolah dasar.

Selain itu, bermain juga membangun tubuh yang aktif dan sehat. Permainan yang melibatkan aktivitas fisik, meskipun permainan tidak terstruktur, sangat berguna untuk mengembangkan keterampilan fisik anak dan keseimbangan tubuh.

3. Mengembangkan Keterampilan Kognitif

Anak belajar melalui kegiatan bermain. Karena dari bermain anak memperoleh kemampuan kognitif dengan belajar cara yang benar atau salah dari tiap percobaan yang mereka lakukan, melatih kemampuan fisik untuk membantu mengeksplorasi tantangan dan batasan dan mengembangkan kemampuan linguistik melalui interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya.

4. Membangun Keterampilan Sosial-Emosional

Dalam kegiatan bermain, anak memiliki kesempatan untuk berinteraksi. Baik antara anak dan teman-temannya atau orang dewasa lain di sekitarnya. Dan hal ini merupakan komponen penting dari pembelajaran sosial-emosional.

Saat PPKM seperti ini mencarikannya kesempatan bertemu teman-teman baru tentunya akan cukup sulit, sehingga melatih keterampilan sosial-emosional dapat dilakukan bersama orang tua dengan melakukan aktifitas seperti bermain peran, membaca buku bersama, bercerita dan mendongeng.

5. Menumbuhkan Percaya Diri Anak

Melalui bermain, anak bereksplorasi mencoba hal baru. Dari sana lah rasa ingin tahu mereka semakin terdorong kuat dan rasa percaya diri mereka semakin tumbuh.  Saat berani untuk mencoba hal-hal baru, maka anak akan banyak memperoleh pengalaman yang merupakan sumber informasi belajar mereka.

Maka dari itu, tugas sebagai orang tua adalah meyakinkan anak untuk merasa aman dan percaya diri agar berani mencoba hal baru. Bukannya membatasi atau melarang untuk bereksplorasi. Setuju ga??

Pentingnya Bermain Bersama Anak

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kegiatan bermain yang dilakukan secara bersama oleh anak dan orang tua memberikan dampak yang sangat positif terhadap perkembangan anak di berbagai aspek kehidupannya.

Selain itu, bermain bersama merupakan cara yang tepat untuk membangun kelekatan antara orang tua dan anak. Untuk mendapatkan bonding yang kuat, maka orang tua harus hadir secara utuh saat bermain berama anak.

Hadir secara utuh disini berarti orang tua harus ikut melakukan kegiatan bersama, merasakan sensasi yang sama, dan tidak hanya hadir secara fisik tetapi sibuk dengan pekerjaannya. Dalam arti lain, hadir secara utuh berarti orang tua mampu masuk ke dalam dunia anak-anak mereka.

Selain bonding yang kuat, bermain bersama anak secara utuh juga dapat mengurangi stress baik pada orang tua maupun pada anak. Dan manfaat lainnya, orang tua lebih peka dan aware pada tumbuh kembang anak yang belum optimal.

Wah, banyak sekali ya manfaat yang luar biasa dari bermain bersama anak. Tidak hanya untuk anak saja, ternyata orang tua pun mendapatkan manfaatnya. Sayang sekali jika hal ini sampai terlewatkan. Karena jika anak sudah beranjak dewasa, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Sebenarnya banyak sekali ide main yang bisa dijadikan referensi. Tapi, kali ini aku akan membagikan pengalaman dari ide main yang sudah ku lakukan bersama anak di rumah selama PPKM berlangsung.

Mau tahu ga?? Check it out!

Ide main anak di rumah

‌6 Ide Main di Rumah saat PPKM

1. Masak Bersama

Aku bukan Ibu yang suka berkreasi dalam masakan dan tidak jago dalam hal masak memasak. Tapi selama PPKM ini berlangsung, aku beberapa kali mencoba memasak menu baru atau kreasi baru. Karena banyak penjual makanan yang memilih untuk tutup, sehingga cukup sulit menemukan makanan yang diinginkan.

Aku memutuskan untuk mengajak putriku untuk ikut berkreasi. Hanya mengajaknya untuk melakukan hal-hal sederhana seperti; mengocok telur, menambahkan gula menggunakan sendok, menuang air, dan membantu pekerjaan ringan lainnya.

Memang durasi masak semakin panjang, dan tentunya jadi semakin berhamburan. Tapi, semua terbayar saat melihat reaksi anak menikmati dan bahagia dengan hasil masakan.

Selain itu, banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikut sertakan anak dalam kegiatan memasak. Anak belajar tentang macam bumbu dapur, belajar berbagai rasa dan bau, belajar berbagai macam tekstur, belajar ukuran dari takaran, dan banyak stimulasi lainnya.

Meskipun hasilnya terkadang tidak sempurna, tapi kami bahagia melakukannya. Apalagi kalau yang jago masak?? Mungkin akan lebih puas lagi dengan hasilnya hehe..

2. Berkreasi Lewat Seni

Anakku sedang tertarik dengan musik. Dia senang-senangnya bernyanyi dan menari. Kami sering sekali melakukan konser sebelum tidur. Tentu saja dialah artisnya. Dia bernyanyi sambil berdiri di atas kasur, sering juga sambil melompat-lompat. Dan kami, aku dan suami, duduk di lantai sebagai penonton dengan kedua tangan ke atas sambil melambai ke kiri dan ke kanan.
Sudah seperti konser beneran kan??? Hehe

Lagu yang sering dinyanyikan antara lain; cicak cicak di dinding, burung kakaktua, tik tik bunyi hujan, dan beberapa sholawat yang dihafalnya. Hanya seputar itu saja, tapi hampir setiap hari kami menggelar konser ini. Bosan?? Tidaaaaak..!!

Selain bernyanyi, dia juga sering menari meski tidak ada musik yang mengiringi. Mungkin ada di imajinasinya ya. Hehe..
Melihat dia mulai menari, kami putarkan lah musik kesukaan dia, meski seringnya dia yang minta diputarkan. Dengan semangat dan sangat energik, dia menari. Sebagai artis, pasti dia mengajak penonton untuk ikut sertakan? Ya, benar sekali.. Lumayanlah badan jadi gerak sedikit hehe..

Selain itu, aku juga senang mengajak anakku bermain pencampuran warna. Baik melalui media air atau cat lukis. Selain belajar ternyata kegiatan ini juga bisa membantu menghilangkan stress. Dan tentu banyak sekali manfaat yang diperoleh.

Memang kegiatan kami berkreasi lewat seni biasa saja. Sangat lumrah dilakukan keluarga manapun. Tapi, masuk ke dunianya dan menikmati tiap detiknya sangatlah membahagiakan. Melihat penghayatannya saat bernyanyi dan menari, melihat gerak tubuhnya yang berusaha mencocokkan dengan ritme musik, melihat tingkah lucunya bereksplorasi. Wah, benar-benar indah sekali.

Coba deh saat anak sedang melalukan ini, cobalah hadir seutuhnya. Memang terlihat biasa saja awalnya, tapi setelah kita benar-benar utuh membersamainya, maka rasakan keajaibannya. Aseeeek!

3. Bermain Peran (Role Play)

Selain musikalitas, sepertinya imajinasi anakku sedang berkembang. Dia sering sekali bermain role play, baik bermain sendiri dengan bonekanya atau mengajak aku dan suami ikut ambil peran.

Nah, bermain role play bersama anak ini adalah favoritku. Aku bisa menjadi apapun dan memberi pancingan pada imajinasinya, lalu aku hanya mengikuti akur cerita yang dia ciptakan. Seru sekali menikmati alur cerita yang dia ciptakan. Melihat penghayatannya, improvisasinya dan kreatifitasnya adalah kebahagiaan sendiri.
Ada yang samaan ga nih??

Dari bermain role play ini banyak sekali loh manfaat yang diperoleh anak, salah satunya kreativitas dan imajinasi yang berkembang. Selain itu, anak juga percaya diri, menambah kosa kata dan mengembangkan kemampuan bahasanya. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

4. Olahraga Sambil Berjemur

Eits, jangan mengira kami olahraga seperti yoga atau workout ringan gitu ya. Karena olahraga yang kami lakukan adalah.. bermain lari-larian. Hehe

Biasanya aku mengajak anak bermain ke lapangan sepak bola di pagi hari sebelum sarapan. Sepi, tidak ada orang selain kami. Bisa dibilang kegiatan ini untuk menyalurkan energi anak juga, karena harapanku saat sarapan dia bisa duduk tenang menikmati makanannya.

Olahraga yang ku maksud adalah berlarian bermain bola, kadang juga mengejar gelembung, kadang juga hanya berebut mencari kunci motor yang ku lempar di tengah lapangan. Bukan olahraga ya namanya? Tapi kami berkeringat kok, anggap saja iya ya hehe..

Nah, jika tidak ada lapangan yang sepi di sekitar rumah kalian, bisa disiasati dengan main di teras rumah. Pokoknya main di luar rumah, agar bisa menghirup udara pagi yang segar sambil berjemur di bawah sinar matahari ya. Simpel kan?

5. Berkebun

Tanaman yang kami punya tidak banyak, bahkan jauh dari yang dinamakan kebun. Karena hanya ada pohon mangga, pohon kersen, tanaman singkong dan tebu di halaman kami.

Demi menghayati arti kata berkebun, jadi ya gapapa lah ya sedikit maksa. Kegiatan yang kami lakukan yaitu, menggemburkan tanah. Karena anakku sedang suka sekali bermain tanah atau pasir, jadi ku salurkan saja ke salah satu kegiatan berkebun ini.

Kebetulan juga sedang musim mangga, pohon kamipun sedang berbuah. Kegiatan berkebun lainnya yaitu mengajak anak memetik buah mangga yang hampir masak. Nah, saat kegiatan ini berlangsung jangan lupa selipkan pembelajaran pada anak ya.

Jelaskan pada anak bahwa buah mangga adalah ciptaan Allaah. Dengan rahmat dan kasih sayang Allaah lah pohon mangga kita bisa berbuah lebat. Kemudian ajarkan anak tentang aroma mangga, perbedaan warna kulit dan buah mangga, perbedaan rasa mangga yang sudah masak dan belum, tekstur mangga yang sudah masak dan belum. Ini termasuk permainan sensori loh. Serruuuu banget!

Kemudian tidak lupa juga ku ajak anak untuk menyirami tanaman, dan membantu memunguti daun kering yang berguguran. Banyak sekali stimulasi yang didapat dari kegiatan berkebun ala-ala ini ya? Alhamdulillah.

6. Berkemah

Sebenernya pengen banget bisa merasakan berkemah. Karena jujur, aku belum pernah berkemah sama sekali. Nah, karena sekarang sedang PPKM jadi tidak bisa pergi kemana-mana, maka berkemah di rumah adalah pilihan yang paling tepat.

Tadinya pengen berkemah di halaman rumah dengan membuat api unggun ala-ala gitu kan, terus bakar-bakar cemilan juga. Eh, tapi sayang sungguh sayang.. kami tidak punya tenda hehe..
Jadi, acara berkemah ku siasati dengan membangun tenda dari selimut. Ah, jadi nostalgia masa kecil juga nih!

Awalnya aku kira respon anakku akan aneh atau bingung gitu ya. Karena melihat selimut yang dirangkai sedemikian rupa menyerupai sesuatu yang bentuknya tidak teratur. Dan ternyata enggak doonngg.. Dia senang sekali dibuatkan tenda dari selimut. Sampai-sampai memilih tidur di dalam sana. Yeay, berhasil!

Dari tenda selimut ini kami juga bermain role play loh, atau bermain peran. Improvisasi ide dari anakku nih. Ceritanya aku berperan sebagai tamu dan anakku si pemilik rumah. Kadang aku juga dimintanya menjadi kurir yang mengantarkan paket. Dengan kode: "Permisi assalamualaikum. Bu, pakeeet!" sesuai request-nya.
Eh, kok ganti jadi main rumah-rumahan?? Hihi. Tak apalah ya, yg penting seru kan?!
Kalau kalian tidak punya tenda juga, coba deh cara ini. Praktis!

Nah, itulah ide main di rumah saat PPKM yang sering kami lakukan berulang. Sederhana sekali kan??
Tentunya akan semakin seru jika didukung fasilitas yang dibutuhkan.

Setiap keluarga pasti memiliki cerita dan ikhtiarnya sendiri di masa PPKM ini. Bagaimana pun juga kita harus tetap fokus pada perkembangan anak. Mungkin mereka merasakan perasaan yang sama, hanya saja belum bisa menyampaikannya.

Mungkin saja mereka merasa terjebak dalam kondisi yang juga sama tidak menyenangkannya. Tapi mereka tidak mampu mendefinisikannya.

Hal yang harus bisa kita berikan untuk keluarga adalah rasa nyaman, aman dan bahagia. Bermain adalah kegiatan yang membahagiakan untuk anak, jadi apa saja ide main di rumah saat PPKM versi kalian???

Related Posts

11 comments

  1. Ide bermain yg simple tapi seru ya Mba, ga perlu effort byk tpi anak hepi walau harus full dirumah aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mb Iva, seadanya tapi semua happy hihi
      Apa lagi liat tingkah luci anak umur segitu kan. Gemes.

      Delete
  2. Seru banget nih jadi ide bermain karena emang anak2 udah pada bosen apalagi emaknya wkwkwk makasih ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi yg simpel aja tp seru ya mb untuk anak-anak. Emak ga perlu terlalu repot, kecuali yg masak baremg hehe

      Delete
  3. Mbak sendyka banget ya tipsnya. Emak muda yang inspiring. Btw, pengen yg point' terakhir. Belum pernah, tapi terkendala property. Paling banter anak sepedaan 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba deh mb Win, apalagi kalo punya tenda beneran. Makin mantep dah kemah di halaman rumah. Akupun ingin banget hihi

      Delete
  4. Uhc uch uch. Aku suka. Aku catey buat ide konten..eh hehehe.. buat ide main sama anak. Beberapa sudah aku terapin sih mbak hehhee..tinggal sisanya nih khusunya olahraga sambil nberjemur hwhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya semua ide mainku emang kebanyakan dilakukan semua keluarga ya mb hihi
      Ayo mb, meski aku olahraga ala-ala, ga beneran olahraga tp seru. Mayanlah keringetan hehe
      Apalagi kalo mb hamim bs beneran olahraga bareng keluarga, mantab dah

      Delete
  5. Positifnya ppkm ini emang banyak ortu yang jadi punya banyak waktu sama anak di rumah ya. Harapannya sih bondingnya makin kuat. Keren nih ide idenya ;) buat nyetok activity besok sama nak anak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mb, qtime sama keluarga makin banyak ya. Personel lengkap pula. Jd makin seru..

      Delete

Post a Comment