Iklan

Header

Pesona Wisata Alor; Virtual Travelling Menyenangkan Saat Pandemi

2 comments
Konten [Tampil]
PPKM Diperpanjang

Siapa nih yang sudah pengen banget liburan??? Tapi sayangnya, PPKM darurat sudah resmi diperpanjang. Di rumah aja pasti bikin bosen, jenuh dan penat banget kan??

Nah, kali ini aku akan berbagi cerita pengalaman liburanku menikmati indahnya wisata Alor saat PPKM diterapkan.

Hah!? Kok bisa??? Gimana caranya?? Kan berwisata sedang dilarang??

Tentu saja bisa! Kata pepatah sih, banyak jalan menuju Roma. Begitu juga dengan cara  liburan saat pandemi seperti ini, beberapa destinasi wisata mencari solusi untuk memanjakan wisatawan mengunjungi tempat mereka meski hanya di rumah saja.

Virtual traveling adalah alternatif terbaik yang disuguhkan untuk berwisata di saat pandemi. Melalui tur virtual ini, kita bisa pergi jalan-jalan kemana saja, loh. Bisa ke museum, bisa ke kebun binatang dan ke tempat bersejarah lainnya di berbagai kota. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga bisa ke Luar Negeri. Keren banget kan??

Banyak situs yang menawarkan virtual travelling gratis menjelajah berbagai destinasi wisata di Indonesia. Salah satunya adalah Traval. Traval adalah salah satu platform perjalanan yang menyuguhkan tur virtual gratis secara live melalui zoom.

Karena aku sangat ingin sekali pergi berlibur mengeksplorasi keindahan wisata bahari di Indonesia, dan kebetulan aku belum pernah ke Pulau Nusa Tenggara, maka menikmati indahnya wisata Alor adalah pilihan virtual traveling ku kali ini.

Penasaran kan bagaimana serunya??
Simak, yuk!

Tentang Alor

Apakah kamu tahu Alor itu dimana??
Alor adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota Alor berada di Kalabahi. Secara geografis terletak diantara gugusan kepulauan Solar. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar).

Ada kurang lebih 18 kecamatan dan 175 desa di kabupaten Alor ini. Dan belum banyak fasilitas modern yang masuk, sehingga masih asri dan alami.

Lalu, apa saja yang disuguhkan wisata Alor untuk para wisatawan??

Pesona Dunia Laut Alor

Underwater Selat Pantar

Selat Pantar adalah selat yang memisahkan antara pulau Pantar dengan pulau Alor. Keduanya ini adalah pulau utama di Kabupaten Alor.

Selat Pantar terkenal dengan keindahan taman laut dan berhasil menduduki posisi kedua di dunia. Surganya para penyelam nih. Disini para wisatawan bisa melakukan diving atau snorkeling dengan berbagai spot menarik yang menyuguhkan biota laut yang indah, salah satunya adalah terumbu karang.

Terumbu karang Alor


Selain terumbu karang, para wisatawan yang melakukan diving juga bisa melihat dan berinteraksi dengan hiu. Karena selat Pantar merupakan jalur migrasi para mega fauna.

Hiu alor

Tidak hanya hiu. Fakta unik lainnya, pada bulan tertentu seperti bulan Oktober sampai November, biasanya beberapa paus muncul kepermukaan. Munculnya paus ini memiliki isyarat tertentu untuk masyarakat Alor, yaitu pertanda bahwa musim hujan akan segera tiba.

Wah, sedekat itu ya hubungan mereka di sana.. MasyaAllaah, indahnya.

Nah, berbicara kedekatan hubungan masyarakat dengan biota laut Alor, ada juga yang fenomenal di Alor nih..

Atraksi Dugong

Atraksi Dugong Alor

Setelah melihat sekumpulan hiu dan terumbu karang di salah satu spot diving di selat Pantar, aku juga bisa melihat Dugong, lho!

Meski secara virtual, ini adalah kali pertama aku melihat Dugong di lautan lepas. Dugong itu bernama Mawar. Dia adalah artisnya pantai Mali.

Atraksi Dugong ini memiliki daya tarik yang kuat karena kisah persahabatannya dengan pawangnya yang bernama Onesimus La'a. Setiap pengunjung yang ingin melihat dan bertemu dengan Mawar, akan diantar langsung oleh Pak One, sapaan beliau.

Layaknya berbicara kepada sahabat, Pak One akan memanggil Mawar menggunakan bahasa Kaloba agar muncul kepermukaan dan mendekat ke perahu untuk menyambut para tamu. Tak butuh waktu lama, Mawar pun datang dengan memunculkan tubuh besarnya sambil menyemburkan air ke permukaan laut dan berenang mengelilingi perahu, bak memberi sambutan kepada para wisatawan yang ingin bertemu dengannya.

Sungguh menakjubkan ikatan persahabatan mereka. Persahabatan ini bermula ketika Pak One  selesai menanam bakau di pesisir pantai Pulau Sika, pulau tak berpenghuni di daerah timur laut Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) sejak tahun 1999 silam.

Ia turun ke laut untuk untuk menanam bakau satu per satu. Setelah selesai dan mengambil perahu dan ingin kembali ke daratan, saat kembali itulah, Pak One melihat seekor dugong berenang di samping perahu mengikutinya hingga Pantai Mail.

Keesokan harinya saat dia kembali dari Sika, dugong tersebut kembali mengantarnya lagi. Begitupun di hari ketiga, kemudian Pak One mengulurkan tangan ke dalam air dan ternyata dugong itu mencium tangannya. Dari sanalah nalurinya merasa terikat dengan Dugong itu.

MasyaAllaah..
Selain cerita menakjubkan persahabatan antara Pak One dan Mawar si Dugong betina. Ada juga cerita budaya yang masih alami di Kaloba, yaitu Kampung Tradisional Monbang.

Kampung Tradisional Monbang

Perkampungan tradisional Monbang berada di Desa Kopidil, Kecamatan Alor Barat Laut. Perkampungan ini didiami oleh Suku Kabola. Di perkampungan itu mereka tinggal di rumah bertiang kayu dan beratap alang-alang.

Mereka masih mengenakan pakaian adat yang terbuat dari kulit pohon. Selain itu mereka juga masih menjaga dan melestarikan budaya nenek luhur. Semuanya masih serba tradisional dan manual di kampung ini.

Para wisatawan yang datang mengunjungi kampung tradisional ini akan disambut dengan beberapa atraksi, yaitu Caka Lele, Api dari bambu dan tarian rotan

1. Caka Lele

Caka Lele alor

Caka lele merupakan tarian untuk mengekspresikan rasa suka cita suku Kaloba. Mereka akan melakukan atraksi ini saat menyambut para tamu.

2. Api Dari Bambu

Api dari bambu

Api dari bambu adalah salah satu tradisi yang masih dijalankan oleh suku Kaloba secara turun menurun. Atraksi ini merupakan proses pembuatan api yang berasal dari pergesekan bambu.

3. Tarian Rotan

Tarian rotan Alor

Dahulu, tarian rotan dilakukan antara kampung dan memakan korban. Namun, sekarang dilakukan hanya untuk mewariskan tradisi dan budaya yang disuguhkan pada wisatawan.

Selain atraksi-atraksi di atas. Kita juga akan diberikan informasi tentang komoditi utama Alor. Pak Meses, selaku ketua sanggar menjelaskan sekilas tentang kemiri, kenari dan kokoa yang menjadi komoditi utama kampung tradisional.


Wah seru sekali! Banyak informasi yang didapat saat melakukan perjalanan virtual ini. Jadi bisa membayangkan, betapa serunya jika bisa langsung datang mengunjungi Alor nih.

Berikutnya, aku akan membagikan tips untuk mengunjungi wisata Alor

Tips Berwisata ke Alor

1. Menurut informasi yang ku dapat dari virtual traveling ini, waktu yang tepat untuk berwisata ke Alor adalah antara bulan April hingga November.

2. Untuk bisa sampai ke Pulau Alor ada 2 akomodasi yang bisa kita gunakan, yaitu menggunakan pesawat dengan jam tempuh kurang lebih 45 menit. Atau melalui perjalanan darat, kapal. Dengan waktu tempuh menggunakan kapal cepat kurang lebih 6 jam.

3. Untuk mengeksplor keindahan Alor, minimal kita menghabiskan waktu selama 7 hari. Jadi, siapkan hari libur dengan baik ya sebelum berlibur. Agar hati kita puas, bersenang-senang di Alor.


Begitulah pengalaman virtual travelingku menikmati wisata Alor. Hanya bermodalkan gawai dan koneksi internet, aku bisa belajar banyak tentang Alor dan menikmati keindahannya secara langsung meski lewat layar handphone.

Untuk kalian yang ingin berpergian dan membunuh rasa bosan di rumah saja saat PPKM diterapkan, silakan lakukan virtual traveling mengunjungi destinasi wisata ke penjuru negeri. Asli, seruuuu sekali!!

Related Posts

2 comments

  1. Noted... info lemngkap yang mengundang untuk menjejakkan kaki...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cus segera bun liburan virtual. Mayaaaan mbun refresh bntr dari kesibukan hehhe

      Delete

Post a Comment