Header

8 Cara Memilih Skincare Halal Indonesia

Post a Comment
Konten [Tampil]
Memilih skincare halal Indonesia
Setelah sebelumnya aku menulis rekomendasi merek skincare halal Indonesia, kini aku akan membagikan bagaimana cara memilih skincare halal Indonesia.

Karena halal adalah prioritas bagi seorang muslim, selain kegunaan dan harga, kehalalan suatu produk skincare yang kita gunakan juga harus diutamakan.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita gunakan saat memilih produk agar produk tersebut termasuk dalam skincare halal Indonesia yang aman digunakan seorang muslim dan muslimah.

8 Cara Memilih Skincare yang Halal

Dirangkum dari beberapa sumber yang melansir website halalmui.org, berikut adalah cara memilih skincare halal Indonesia menurut Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI:

1. Periksa logo halal pada kemasan

Cara paling mudah untuk mengecek status halal pada sebuah produk kosmetik adalah dengan melihat logo halal yang ada pada kemasannya.

Badan yang bertanggung jawab memberikan sertifikasi halal di Indonesia adalah Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Untuk mendapatkan label halal dari LPPOM MUI, prosesnya tidak mudah, lho. Produk harus melewati berbagai tahapan sertifikasi produk yang cukup panjang, bahkan ditinjau dari kredibilitas produsen dan proses pembuatannya juga.

Namun sayangnya, tidak semua merek skincare halal Indonesia sudah mendaftarkan produknya ke LPPOM MUI. Oleh karenanya, sebelum memutuskan untuk membeli skincare, pastikan untuk memeriksa terlebih dahulu label halal dari MUI, ya!

Jika ada, sudah dapat dipastikan bahwa produk tersebut aman dan bebas dari kontaminasi bahan najis atau non-halal.

2. Perhatikan komposisi bahan utama

Merek skincare halal Indonesia tentu tidak menggunakan bahan-bahan yang dihukumi haram, atau yang masih menjadi perdebatan.

Menurut MUI, beberapa bahan yang dihukumi haram sebagai bahan kosmetik, diantaranya ialah:
  • Gliserin hewani, yaitu lemak gliserin yang diambil dari hewan
  • Plasenta. Didapatkan dari manusia, kambing atau sapi.
  • Sodium heparin yang diambil dari babi.
  • Alkohol yang terbuat dari industri arak/khamr.
Pastikan skincare yang kalian gunakan mengandung bahan utama yang berasal dari tumbuhan atau botanical ingredient seperti herbs, roots, flowers, fruits, leaves, dan seeds. Bahan-bahan tersebut termasuk boleh digunakan sepanjang tidak tercampur dengan enzim dari hewan.

3. Ingat bahwa produk yang 100% alami belum tentu halal

Produk kosmetik dengan label 100% alami belum tentu berstatus halal. Pasalnya, tak hanya tumbuh-tumbuhan saja yang bersifat alami melainkan ekstrak hewan juga dikategorikan sebagai bahan natural.

Terdapat beberapa bahan yang dianggap mushbooh (meragukan / mencurigakan) karena biasanya berasal dari hewan. Adapun beberapa nama teknis dan nama paten untuk bahan-bahan yang dikategorikan mushbooh antara lain allantoin (alantoin), asam amino, cholesterol, kolagen, colours/dye, cystine (sistina), elastine, gelatine (gelatin), glycerine (gliserin), hyaluronic acid (asam hialuronat), hydrolysed animal protein, keratin, lanolin, lypids, oleic acid (asam oleat), stearic acid (asam stearat), stearyl alcohol, tallow (lemak hewan), dan vitamin A.

4. Terdaftar di BPOM

Selain label halal, penting juga untuk memilih skincare yang telah memiliki sertifikat legal. Tanda sebuah produk sudah bersertifikat legal yakni adanya nomor pendaftaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Artinya produk tersebut sudah lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mana tahapan pengujian ini menentukan apakah semua komposisi yang terkandung dalam suatu produk aman untuk digunakan dalam jangka waktu panjang. Nomor BPOM biasanya sudah tertera di kemasan produk.

5. Cek kredibilitas produsen

Nama dan alamat produsen harus tercantum secara jelas dalam label kemasan sehingga mengindikasikan kemudahan akses bagi konsumen untuk memperoleh informasi lanjutan mengenai produk yang bersangkutan.

Cermati beragam informasi yang tertera pada kemasan produk. Kita bisa meninjau bagaimana kredibilitas produsen dari produk tersebut, bagaimana transparansi informasi tentang komposisi produk, hingga cara pemakaian yang dianjurkan. 

Jangan lupa, cek juga tanggal kadaluarsanya juga, ya! Jadi kika menemui produk yang tidak jelas asal-usulnya, lebih baik dihindari saja ya.

6. Pilih bahan yang natural

Diantara banyaknya bahan kimia yang kontroversial hukum kehalalannya, lebih direkomendasikan untuk memilih produk dengan bahan-bahan yang natural. 
Selain lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping, produk natural biasanya banyak mengambil ekstrak dari tumbuh-tumbuhan, bukan binatang.

Adapun hal-hal yang membuat ekstraksi enzim atau zat dari hewan menjadi perdebatan halal atau haram, antara lain ialah:
  • Apakah hewan tersebut dihukumi hewan yang haram untuk dikonsumsi atau tidak, contohnya babi dan anjing.
  • Jika hewan yang digunakan halal, apakah proses penyembelihan hewan yang digunakan sesuai syariat islam atau tidak.
  • Jika kalian meragukan hal seperti demikian, memilih produk perawatan yang natural dan vegan akan lebih direkomendasikan.

7. Cruelty-free

Memilih kosmetik yang cruelty-free juga lebih direkomendasikan. Karena cruelty-free artinya, kosmetik yang digunakan bebas dari tindak kekerasan atau percobaan terhadap hewan, baik dalam proses pembuatan, uji coba, hingga pengolahan bahan baku.

Salah satu tolak ukur produk cruelty-free adalah adanya logo sertifikasi Leaping Bunny (pada kosmetik vegan) dan logo Animal Cruelty-Free (ACF) yang diterbitkan oleh PETA.

8. MUI: Mengandung alkohol tak selalu haram

Dilansir dari website resmi MUI, alkohol yang tidak terbuat dari industri arak, baik merupakan hasil sintesis kimiawi ataupun fermentasi dihukumi halal untuk digunakan sebagai bahan kosmetik atau perawatan tubuh lainnya. Dengan catatan, penggunaan alkohol tersebut tidak membahayakan kesehatan.

Pada beberapa gabungan komposisi produk, alkohol dalam kosmetik atau perawatan tubuh berfungsi sebagai pelarut atau zat yang membuat produk bisa lebih cepat menyerap ke dalam kulit.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa kita gunakan saat akan memilih dan membeli skincare halal Indonesia. Tidak cukup hanya label halal dan sudah terdaftar BPOM, tapi ada beberapa hal yang juga perlu kita perhatian ya!

Jadi bagaimana? Sudah cek skincare kalian di rumah? Memenuhi syarat skincare halal Indonesia belum?? Pastikan sudah ya!

Semoga bermanfaat!
















Sumber:
https://www.google.com/amp/s/www.momsmoney.id/amp/news/6-tips-memilih-kosmetik-halal-menurut-mui
https://mamaschoice.id/article/daftar-kosmetik-halal/
https://www.sucofindo.co.id/artikel-1/umum/sertifikasi-13/pentingnya-sertifikasi-halal-kosmetik-dan-tips-memilihnya/
https://www.google.com/amp/s/www.parapuan.co/amp/533215219/cantik-luar-dan-dalam-ini-5-cara-memilih-kosmetik-halal-menurut-mui
https://www.safiindonesia.com/article/read/mengenal-skincare-halal-apa-saja-sih-kriterianya
Sendy Yunika
Stay at Home Mom - Blogger - Writer

Related Posts

Post a Comment