Iklan

Header

9 Contoh Kecerdasan Majemuk Anak

Post a Comment
Konten [Tampil]
 
Contoh kecerdasan majemuk

Halo Mom-genk!

Sudah tahu belum, kalau kecerdasan anak terdiri dari 9 jenis lho?! Ada yang pernah dengar dan tahu contoh kecerdasan majemuk? Ternyata anak cerdas bukan sekedar anak yang mampu berhitung dan membaca saja, atau nilai rapot yang tinggi.

Namun menurut Howard Gardner, Ph.D., pakar psikologi dari Havard, Amerika Serikat, kecerdasan mencakup banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari. Beliau percaya, bahwa setiap orang memiliki kecerdasan majemuk yang terdiri dari 9 jenis kecerdasan.

Sembilan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) tersebut berupa kecerdasan musikal, naturalis, linguistik, interpersonal, intrapersonal, visual spasial, logika matematika, kinestetik, dan moral.

Apa saja sih contoh kecerdasan majemuk beserta ciri-cirinya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Contoh Kecerdasan Majemuk dan Cirinya

Berikut sembilan macam kecerdasan majemuk pada anak, setiap contoh kecerdasan majemuk akan disertai cara untuk mengembangkannya:

1. Kecerdasan Bahasa

Kecerdasan bahasa meliputi kemampuan untuk mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan informasi dan ide menggunakan tulisan.

Contoh kecerdasan majemuk pada anak yang memiliki kecerdasan bahasa adalah anak suka bercerita, meskipun kalimat yang diucapkan belum jelas.

Anak yang memiliki kecerdasan bahasa atau linguistik juga suka membaca buku, kuat dalam hal mengingat kata-kata atau informasi, serta mampu menjelaskan sesuatu dengan baik.

Untuk mengembangkan kecerdasan bahasa anak, orang tua dapat mengajaknya bernyanyi, sering mengajak anak mengobrol, sering bermain kata, sering membacakan cerita dan mendongeng.

2. Kecerdasan Logika Matematika

Kecerdasan logika matematika meliputi kemampuan berpikir logis, memahami sebab akibat, suka teka-teki, serta ketertarikan terhadap angka.

Salah satu contoh kecerdasan majemuk ini dapat ditunjukkan dengan ketertarikan anak pada analisis masalah angka. Selain itu, anak dengan kecerdasan logika matematika mampu memecahkan masalah yang berpola, suka memikirkan ide-ide abstrak, tertarik dengan eksperimen ilmiah.

Nah, untuk merangsang kecerdasan logika matematika ini, orang tua dapat mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana.

3. Kecerdasan Visual dan Spasial

Contoh kecerdasan majemuk anak lainnya adalah kecerdasan visual dan spasial. Kecerdasan ini memiliki kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, serta mampu berpikir secara kreatif.

Anak yang memiliki kecerdasan ini mudah untuk mengingat gambar, wajah seseorang, gerakan yang dilihat, pola, maupun tekstur. Anak juga suka menyusun teka-teki, senang membaca menulis juga suka menggambar dan melukis.

Cara mengembangkan kecerdasan visual dan spasial pada anak adalah dengan mengajaknya menggambar, membuat karya, membangun balok atau lego, menyusun puzzle, mengajarkan arah serta berbagai bentuk motif.

4. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan sangat menikmati kegiatan fisik. Anak yang memiliki kecerdasan ini punya potensi menjadi atlet atau olahragawan.

Contoh kecerdasan majemuk yang dimiliki anak dengan kecerdasan kinestetik yaitu senang melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya suka berlari, melompat, menari, berenang, bermain sepeda. Mereka jarang menyukai aktivitas yang hanya duduk diam.

Nah, orang tua bisa mengajak mereka melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, menari, melompat, bersepeda bersama, berenang, berlatih keseimbangan tubuh, menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim atau mendaftarkan anak ke sekolah gym.

5. Kecerdasan Musikal

Contoh kecerdasan majemuk musikal pada anak yaitu anak memiliki kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, serta senang bernyanyi. Biasanya anak juga tertarik dengan alat musik.

Kecerdasan musikal dapat diasah dengan cara mengajari anak bermain alat musik dan mengajak bernyanyi.

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, memahami perasaan orang lain, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah kelompok.

Kecerdasan interpersonal berhubungan dengan keterampilan sosial atau interaksi dengan orang lain. Jika anak mudah berbaur, senang berinteraksi dengan orang lain, senang memberi semangat pada teman, mudah bersimpati dan mampu menyelesaikan konflik antar teman, kemungkinan anak memiliki kecerdasan interpersonal.

Cara mengembangkan kecerdasan ini adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama orang-orang baru, mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain, serta mengikutsertakan anak dalam bakti sosial.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Selain kecerdasan interpersonal, ada juga kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan perasaan, percaya diri, dan mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak disukai.

Contoh kecerdasan majemuk intrapersonal pada anak yaitu anak mudah mengungkapkan perasaan atau emosinya, bisa memotivasi dirinya sendiri, mampu merefleksikan atau menganalisis diri sendiri dengan cara melamun.

Untuk mengembangkan kecerdasan majemuk ini, beri anak tugas-tugas tertentu dan ajari mereka untuk tekun dan bertanggung jawab atas tugasnya.

8. Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis meliputi ketertarikan mempelajari alam serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa.

Menurut Gardner, seseorang yang punya kecerdasan ini tertarik dengan fenomena alam dan gemar menjelajahi lingkungan. Bahkan, insting mereka bisa mengidentifikasi perubahan kecil dalam lingkungannya.

Contoh kecerdasan majemuk naturalis yang dimiliki anak adalah anak tertarik dengan hewan, tumbuhan, alam terbuka. Anak sangat menikmati kegiatan berkemah, berkebun, hiking, dan menjelajahi alam terbuka.

Untuk mengembangkan kecerdasan naturalis ini, orang tua bisa mengajak anak untuk memelihara tumbuhan atau hewan, berwisata di alam, melakukan wisata di tempat eduwisata dan memaparkan ilmu seputar alam.

9. Kecerdasan Eksistensial

Contoh kecerdasan majemuk terakhir adalah kecerdasan eksistensi. Anak dengan kecerdasan ini suka mempertanyakan eksistensi manusia, seperti asal usul manusia, peranan manusia di dunia sampai peristiwa yang terjadi setelah kematian.

Pertanyaan sederhana yang biasa anak lontarkan misalnya, “kenapa kota diciptakan?" "Untuk apa kita hidup?”, “Apa itu kematian?”, dan lainnya. Tak jarang kecerdasan eksistensial dihubungkan dengan kecerdasan spiritual.

Nah, itulah macam-macam kecerdasan majemuk yang ada pada tiap orang. Menurut Howard, setiap anak memiliki kesembilan kecerdasan majemuk ini, hanya saja ada beberapa yang paling tinggi atau yang paling dikuasai.

Aku setuju dengan para ahli yang mengatakan setiap anak itu unik. Karena setiap anak memiliki kecerdasan majemuknya masing-masing, kita tidak boleh membandingkan anak dengan yang lainnya, meskipun mereka saudara sedarah.

Jadi, bagaimana Mom? Sudah bisa identifikasi kecerdasan anak? Kita bisa mengobservasi anak dari contoh kecerdasan majemuk sejak usia dini, lho.

Lalu, jika anak usia 7 tahun ke atas apakah sudah tidak bisa? Ya tentu masih bisa dong, bahkan kita yang dewasa pun!

Semoga bermanfaat!











Sumber:
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/9-jenis-kecerdasan-anak-dan-cara-mengembangkannya
https://www.halodoc.com/artikel/ibu-ini-9-kecerdasan-majemuk-anak-yang-perlu-dipahami

Related Posts

Post a Comment