Header

Mengenal Gangguan Kesehatan Mental Seorang Ibu

12 comments
Konten [Tampil]
 
Gejala gangguan kesehatan mental
Untuk menjalankan peran seorang ibu, ibu dituntut selalu sehat, baik secara fisik juga secara mental. Kali ini kita akan mengenal gejala gangguan kesehatan seorang ibu.

Mengapa kesehatan mental penting bagi seorang ibu? Karena Ibu adalah jantung keluarga, bayangkan saja jika jantung tersebut mentalnya tidak sehat kira-kira apakah anggota lainnya akan sehat? Pastinya ikut berdampak dong!

Analogi tubuh manusia, ketika jantung tidak sehat maka organ lain pun terganggu. Maka jika seseorang memiliki penyakit jantung, kebanyakan pasien tersebut akan menderita penyakit komplikasi

Begitu pun seorang ibu, karena perannya amat penting dalam keluarga. Ibu harus sehat dan bahagia, terutama mentalnya. Kesehatan mental ibu akan sangat mempengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak.

Baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, memiliki beban mental yang sama beratnya. Pemicu bagi ibu rumah tangga biasa karena tekanan lingkungan, kurangnya apresiasi diri sendiri dan masalah keluarga yang tidak menemukan penyelesaian yang tepat.

Sedangkan pada ibu bekerja, pemicunya bisa dari lingkungan kerja dan beban pekerjaannya plus masalah atau gangguan keluarga. Oleh karena itu, seorang ibu harus sadar dengan kesehatan mental dan mengetahui gejala gangguan kesehatan mental.

Pentingnya Mengetahui Gejala Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu

Menjadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja adalah sama baiknya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun kesamaannya, mereka tetaplah jantung keluarga yang perlu di jaga kesehatan mentalnya.
 
Kesehatan mental

Menurut penelitian, perempuan rentan merasa stres. Apalagi mengemban peran sebagai ibu. Karena setelah menjadi ibu, kehidupan seseorang akan sangat berubah.

Dilansir dari Halodoc, ada beberapa gejala yang bisa mengarah pada gangguan kesehatan mental ibu, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, yaitu:
  1. Stres
  2. Depresi
  3. Kecemasan
Stres yang semakin berkembang dan tidak kunjung ditangani akan menyebabkan depresi. Selain stres dan depresi, kecemasan juga termasuk pemicu gejala gangguan kesehatan mental seorang ibu.

Banyak penelitian mengatakan bahwa ibu rumah tangga paling rentan terkena burnout, kecemasan tinggi, stres kronis, hingga depresi. Namun masih banyak yang menyepelekan.

Faktor Pemicu Gejala Gangguan Kesehatan Mental Ibu

Faktor yang menjadi penyebab stres, depresi dan juga kecemasan pada ibu rumah tangga karena kebanyakan karena kurangnya waktu untuk diri sendiri.

Setelah menjadi ibu, dunianya kini fokus untuk keluarga, khususnya anak. Ibu akan menomor sekiankan dirinya.

Ditambah dengan tugas rumah tangga yang berulang, kurangnya variasi kegiatan sehari-hari, kurangnya dukungan dan interaksi sosial serta masalah keluarga memperparah kelelahan mental yang dirasakan.

Dilansir dari Skata.info, studi American Psychological Association di tahun 2010, menemukan bahwa ibu rumah tangga mengalami tingkat stres lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di luar rumah.

Terlihat memang lebih menyenangkan menjadi ibu pekerja, karena masih bisa menjadi dirinya sendiri. Masih bisa produktif dan mengaktualisasikan diri.

Kelebihan menjadi ibu pekerja selain mendapatkan penghasilan sendiri, juga bisa mengembangkan diri dan skil yang dimiliki. Masih bisa menikmati waktu untuk dirinya sendri selagi bekerja.

Namun nyatanya, ibu pekerja melakukan pekerjaan ganda lho. Setelah sesampainya di rumah, mereka harus berganti peran menjadi ibu rumah tangga. Masih harus mengurus keluarga dan pekerjaan rumah.
 
Full mom vs working mom

Sebagai ibu rumah tangga yang pernah juga menjadi ibu pekerja, ketika masih bekerja hal yang menjadi pemicu stres bersumber dari urusan pekerjaan.

Kecemasan yang diraskaan para ibu pekerja adalah tidak bisa mendampingi tumbuh kembang anak, tidak bisa merawat anak seutuhnya, hanya memiliki waktu singkat saat bersama anak dan keluarga.

Tidak jarang muncul rasa bersalah saat harus pergi bekerja. Apalagi jika ada anggota keluarga yang tidak sehat. Benar kan, Mom??

Faktor-faktor ini lah yang menjadi pemicu gejala gangguan mental pada ibu rumah tangga dan ibu pekerja. Untuk gejala lainnya bisa dilihat dari ciri-ciri.

Ciri Gejala Gangguan Kesehatan Mental Ibu

Berikut adalah ciri gejala gangguan kesehatan mental ibu bisa diidentifikasi: 
  • Merasa sedih berkepanjangan, kadang tanpa sebab yang jelas.
  • Mati rasa atau tak peduli dengan keluarga.
  • Merasa lelah yang signifikan, tidak berenergi, tidak bergairah dan tidak termotivasi.
  • Mengalami masalah tidur.
  • Sering marah berlebihan dan sangat sensitif.
  • Sering berteriak saat berbicara.
  • Merasa putus asa dan tak berdaya.
  • Sering merasa bingung, khawatir, atau takut.
  • Merasa sulit untuk berkonsentrasi.
  • Merasa takut atau khawatir berlebihan, atau dihantui perasaan bersalah.
  • Perubahan suasana hati yang drastis.
  • Cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Tidak mampu mengatasi stres atau masalah sehari-hari.

Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu

Berikut adalah beberapa tips yang bisa mulai kita kerjakan untuk menjaga kesehatan mental ibu:
 
Tips menjaga kesehatan mental

1. Katakan hal positif pada diri sendiri

Untuk menjaga kesehatan mental ibu, bisa dengan melakukan hal sederhana yaitu mengatakan hal positif pada diri sendiri. Saat bangun tidur atau saat diri merasa tidak nyaman, berilak afirmasi positif untuk diri sendiri. Karena kata-kata positif seperti afirmasi dan motivasi bisa mensugesti diri untuk menghasilkan energi positif. 

2. Kelola stres dengan baik

Kunci utama untuk menjaga kesehatan mental ibu adalah kelola stres. Seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya tentang manajemen stres, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meredam terjadinya stres pada ibu. 

3. Kelola waktu dengan baik

Sama pentingnya dengan manajemen stres, memiliki manajemen waktu yang baik juga dapat meminimalisir terjadinya stres. Bagaimana cara manajemen waktu yang baik? Silakan baca artikel manajemen waktu ibu rumah tangga. 

4. Akui perasaan dan emosi negatif

Mengakui perasa dan emosi negatif yang sedang dirasakan itu penting lho, agar tidak memendan dan menjadi bom waktu suatu saat. Dengan mengakui perasaan dan emosi negatif yang sedang dirasakan artinya kita menerimanya dan setelah itu kita bisa mengalirkan ke cara yang positif agar perasaan dan emosi tersebut release. 

5. Tetapkan tujuan yang realistis

Pemicu stres bisa juga berasal dari rasa kecewa dan kegagalan yang mendalam. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui batasan diri. Menetapkan tujuan realistis artinya kita tahu kita mampu menggapainya. Jangn lupa untuk turunkan ekspetasi agar tidak kecewa. 

6. Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain

Menjalin hubungan baik dengan orang lain juga salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental ibu. Meski ibu disibukkan dengan segudang pekerjaan, memiliki hubungan baik dengan orang lain dapan membantu menekan stres. Mengobrol atau bercerita keluh kesah pada orang lain yang dipercaya membantu menjaga kesehatan mental ibu. 

7. Bantu orang lain

Menjaga kesehatan mental ibu juga bisa dengan hal sederhana, yaitu membantu orang lain. Meski bantuan kita tidak seberapa, namun dampak dari perilaku tersebut mampu membuat kita dan orang lain bahagia. Kebahagiaan ini lah yang merawat kesehatan mental kita.

Penutup

Kesehatan mental ibu tidak hanya berdampak bagi diri sendiri namun juga akan berdampak bagi keluarga, khususnya pola asuh anak. Jangan menyepelekan gejala gangguan kesehatan mental ibu sekecil apapun. 

Jika dirasa butuh pertolongan lebih, datanglah pada admhlinya yaitu psikolog. Jangan biarkan ciri-ciri gejala gangguan kesehatan mental ibu semakin memburuk. 

Karena ibu adalah jantung keluarga, ibu harus sehat mental, sehat fisik dan menjadi ibu yang bahagia. 

Semoga bermanfaat! 








Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/in-depth-fakta-kesehatan-mental-ibu-rumah-tangga-dan-ibu-bekerja-yang-perlu-diketahui
https://skata.info/article/detail/1514/benarkah-ibu-rumah-tangga-rentan-alami-gangguan-kesehatan-mental
https://www.iai-tabah.ac.id/2023/07/20/mental-disorder-pada-wanita-mengenal-gejala-hingga-faktor-penyebabnya/
https://www.alodokter.com/tidak-hanya-sehat-badan-kesehatan-mental-juga-penting-dijaga
Sendy Yunika
Stay at Home Mom - Blogger - Writer

Related Posts

12 comments

  1. Aku (mungkin hampir semua) pernah merasakan itu
    Terlebih aku single parent
    Duuuh berat banget emang status single tp tugas dobel ini, hehee
    Alhamdulillah pelan2 cari cara untuk berdamai dengan diri sendiri supaya bisa nerima keberadaan orang lain dengan segala perbedaan karakter.
    Insyaallah ibu2 pahala kita gede, aamiin...
    hehee

    ReplyDelete
  2. Yang masih single aja kesehatan mental kudu dijaga baik, apalagi untuk seorang ibu ya, maka jaga diri dengan hal² yang positif bisa menjadi kekuatan tersendiri

    ReplyDelete
  3. Ibu memang segalanya dalam keluarga. Bukan saja jantung, tapi juga tiang bahkan tameng keluarga. Makanya memang rentang dengan kesehatan mental. Jadi Karena yang paling merasakan gejalanya si ibu sendiri, jadi harus segera mencari solusinya.

    ReplyDelete
  4. Pokoknya kalau ada masalah jangan dipendam. Ngeri banget kalau dipendam tau-tau meledak 😌

    ReplyDelete
  5. Mengakui emosi negatif ini yang masih perlu dibiasakan, agar dapat dikelola dengan baik. Karena terlalu sering mendengar doktrin bahwa ibu harus selalu strong, padahal ibu juga manusia yg punya rasa dan akhirnya berpengaruh pada kesehatan mental ya.

    ReplyDelete
  6. "Ibu harus sehat dan bahagia, terutama mentalnya. Kesehatan mental ibu akan sangat mempengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak." Saya SETUJU BANGET dengan pemikiran ini. Karena pada kenyataannya, ibu adalah mercusuar bagi keluarga. Kebahagiaan keluarga akan tertular dari kebahagiaan ibu. Fix dan gak bisa dibantah.

    ReplyDelete
  7. Sebagai perempuan yang harus meninggalkan karir demi "tugas mulia" mengurus keluarga, khususnya merawat ayah mertua yang tinggal bersama sejak saya masih jadi pengantin baru, nyambung banget dengan tulisan Mbak Sendy ini
    Rasanya stress, bangun pagi sampai tidur malam cuma sumur dapur kasur dan kehilangan pergaulan dengan teman2 dulu

    ReplyDelete
  8. Ibu itu adalah pondasi rumah karenanya kesehatan mental ibu harus terjaga dengan cara bahagia selalu untuk ini sebagai seorang ibu wajib bisa memanage diri dengan baik ya.

    ReplyDelete
  9. Kesehatan mental ini tidak boleh diremehkan
    Sebagai pejuang garis dua, adakalanya ada di posisi mental yang diaduk aduk
    Terlebih jadi ibu pun kesehatan mental juga tetap harus dijaga

    ReplyDelete
  10. Mirisnya, kesehatan mental ibu rumah tangga ini masih diabaikan. Jangankan oleh mertuanya atau suaminya sendiri, dari sesama ibu rumah tangga saja tidak mendapat dukungan. Contohnya perkara ibu menyimpan sebiji susu kotak buat dirinya sendiri aja, langsung dicap pelit dan egois. Betul, ibu bahagia adalah kunci rumah tangga sejahtera.

    Btw, tips di atas saya perhatikan semua dilakukan oleh diri ibu sendiri. Padahal ada banyak bagian orang lain sebagai faktor eksternal.

    ReplyDelete
  11. Membaca ini saya jadi sadar, banyak hal yang harus saya perhatikan lagi untuk menjaga kesehatan mental seorang Ibu. Apalagi ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya berkutat dengan pekerjaan rumah. Duh gabisa bayangin bagaimana mereka berjuang untuk bisa menguatkan batinnya.

    Sehat² untuk semua Ibu di dunia.

    ReplyDelete
  12. Kesehatan mental ibu sering diremehkan. Lalu pas ada kasus baru boom dikomen masa sih sampai sebegitunya terganggu mental ibu huhuhu
    Setuju jika kesehatan mental ibu tidak hanya berdampak bagi diri sendiri namun juga akan berdampak bagi keluarga,

    ReplyDelete

Post a Comment