Iklan

Header

Cara Stimulasi Keterampilan Literasi yang Perlu Dikuasai Kaum Milenial

30 comments
Konten [Tampil]
cara stimulasi keterampilan literasi
Hai temaan milenial! Apakah kalian sudah tahu, apa saja keterampilan literasi yang perlu dikuasai di abad 21 ini?? Jujur, aku baru sadar tentang hal ini ketika menyimak Kakawi Heni dan Kakawi Wita menjelaskan materi keterampilan literasi untuk bekal tantangan zona 5 kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional.

Kenapa sih kita harus melek tentang keterampilan literasi? Karena melalui literasi, pendidikan karakter dan nilai kebaikan tumbuh pada diri. Berdasarkan materi yang dijelaskan Kakawi, yang dimaksud karakter adalah nilai-nilai dan sikap hidup yang positif, yang dimiliki seseorang sehingga mempengaruhi tingkah laku, cara berpikir dan bertindak, dan akhirnya akan menjadi tabiat hidup.

Sedangkan pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membantu pribadi mengalami, memperoleh dan memiliki karakter yang kuat sesuai dengan yang diinginkan.

Kakawi menjelaskan ada 3 keterampilan dasar yang perlu dikuasai kaum milenial, yaitu Keterampilan Literasi, Kompetensi, dan Kualitas Karakter. Selanjutnya kita fokus membahas keterampilan literasi ya!

Kaum Milenial Wajib Tahu Keterampilan Literasi yang Perlu Dikuasai di Abad 21

 
jenis keterampilan literasi
Sebelum kita masuk bahasan cara stimulasi keterampilan literasi, apa sih pengertian literasi itu?? Menurut Wikipedia, literasi adalah kemampuan dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Nah, ini dia 6 jenis keterampilan literasi yang perlu dikuasai pada abad 21 ini. Yuk, kita bahas!

1. Literasi Baca Tulis

Yang dimaksud dengan literasi baca tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

2. Literasi Numerasi

Numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi juga mencakup kemampuan untuk menerjemahkan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.

3. Literasi Sains

Literasi sains yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk meng-identifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan feno-mena ilmiah dan menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.

4. Literasi Finansial

Literasi yang satu ini masih kurang familiar untukku, teman. Dan yang dimaksud dengan literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Aku butuh banyak belajar nih tentang literasi finansial. Kalau kalian gimana?

5. Literasi Digital

Kalau literasi digital, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Belajar membuat infografis artikel melalui aplikasi seperti Canva juga termasuk dalam literasi digital ya, teman.

6. Literasi Budaya dan Kewarganegaraan

Yang terakhir, literasi budaya dan kewarganegaraan adalah keterampilan bersikap yang mengakui dan mencintai kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa dan memahami posisi diri sebagai warga Negara, baik dalam menuntut hak maupun melaksanakan kewajiban.

8 Cara Stimulasi Keterampilan Literasi

 
cara stimulasi
Setelah tahu 6 jenis keterampilan literasi yang perlu dikuasai, sekarang kita masuk ke poin pembahasan nih, cara-cara untuk menstimulasi keenam keterampilan literasi di atas. Gimana sih caranya??

1. Read Aloud

Pasti kalian sudah tidak asing ya dengan metode read aloud ini? Read aloud atau membaca nyaring, yaitu cara membacakan buku untuk anak sesuai tahapan usia dengan suara nyaring. Bukan teriak-teriak ya, melainkan suara terdengar cukup nyaring dan bersemangat, artikulasi jelas juga berirama.

2. Berkisah atau Mendongeng

Berbeda dengan read aloud, berkisah atau mendongeng tidak membutuhkan buku. Alat yang digunakan bisa dengan media gambar, boneka, boneka jari dan alat peraga lainnya. Persamaannya, cerita memiliki alur, memiliki variasi warna suara pada tiap tokoh, artikulasi jelas dan berirama.

3. Reading as Habit

Cara yang satu ini nih yang masih aku usahakan, menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang harus dilakukan. Untuk memulai, buat jadwal membaca bisa dimulai dari seminggu sekali, kemudian jika sudah muali terbiasa, bisa dinaikkan menjadi seminggu 3 kali hingga akhirnya terbiasa membaca tiap harinya. Luangkan waktu minimal 15 menit untuk membaca. Buat penanda, baik langsung di halaman buku atau reward seperti pohon literasi.

4. Kegiatan Harian

Keterampilan literasi kan luas, melalui kegiatan harian pun bisa menstimulasi keterampilan literasi ini. misalnya, membaca resep membuat kue, menakar bahan yang dibutuhkan, kemudian melakukan proses memasak step by step.

5. Membuat Resume

Tidak semua orang suka membuat resume, ya kan? Aku pun. Itu sebabnya kau sering lupa. Lupa bacaan sebelumnya tentang apa, lupa kemarin ikut webinar bahas tentang apa. Nah, manfaat dari membuat resume selain memudahkan kita untuk mengikat ilmu yang sudah kita pahami, juga bisa sebagai pengingat, dan salah satu cara menstimulasi keterampilan literasi kita.

6. Membuat Karya

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa ada enam keterampilan literasi. Maka karya yang dapat dihasilkan tidak melulu sebuah tulisan. Namun karya seperti hasil desain infografis, poster, komik, rekaman video, boardgame, dll juga termausk dari karya literasi, lho.

7. Menyediakan Pojok Baca

Agar membaca bisa menjadi habit alias kebiasaan, maka kita butuh menyiapkan lingkungan yang mendukung kegiatan ini. Tidak perlu ruang yang besar, menyiapkan space kecil yang nyaman untuk membaca dengan rak buku kecil sederhana juga bisa disebut ruang baca atau pojok baca ya, teman.

8. Menyediakan Ruang Tampil Berliterasi

Cara ini bisa dilakukan bersama anak ya, teman. Kita bisa menyiapkan panggung mini untuk tampil atau menyediakan space khusus untuk membuat rekaman video.

Goals Tantangan Keterampilan Literasi

Setelah diberi materi, kami para mahasiswi mendapatkan tantangan selama 12 hari. Tantangannya adalah mempraktikkan keterampilan literasi dengan partner. Partner bisa dengan diri sendiri, dengan anak atau suami.

Awalnya, aku ingin menjalankan tantangan bersama anak agar aku bisa menstimulasi keterampilan literasinya. Namun setelah merenung kembali, akhirnya aku memilih diri sendiri. Alasannya sih sederhana, karena aku tidak begitu gemar membaca, maka jika aku ingin anakku cinta buku, maka harus ku mulai dari diri sendiri. Bukan begitu, teman???

Aku mengerjakan tantangan dengan target menyelesaikan membaca buku Enlightening Parenting selama 12 hari. Eits, tidak hanya sekedar membaca buku sampai habis, tapi juga membuat resume per-bab dan menulis review buku untuk tantangan hari ke-12.

Selama membaca buku, ada 2 topik bahasan yang menarik untuk dibagikan. Lalu aku memutuskan untuk menulisnya dan memosting pada blog sebagai reminder diri sendiri, mengikat ilmu dan berbagi pada teman-teman yang juga membutuhkan dalam pengasuhan.

Topik tersebut adalah konsep pengasuhan Enlightening Parenting di periode golden age dan tentang tantrum anak. kalian juga bisa membaca review buku Enlightening Parenting, karena aku membahas tentang pilar keberhasilan pengasuhan yang orangtua perlu ketahui.

Nah, selama aku mengerjakan tantangan ini ada yang ajaib nih, teman. Anakku yang awalnya ingin kujadikan partner itu, ternyata tak ku sangka dia meniruku. Mungkin karena dia melihatku membaca tiap hari, jadi dia juga melakukannya. Setiap aku mulai membaca, maka otomatis anakku juga akan mengambil bukunya dan mulai membaca. Dia memilih sendiri buku yang ingin dibaca, membuka dan mengeksplor bukunya sendiri, pokoknya asik dan sibuk dengan dunianya sendiri deh.

Mengesankan kan?!! Ternyata dengan aku memperbaiki diri dan belajar menjadi contoh yang baik, bisa memberikan efek sesuai dengan tujuan utamaku, yaitu membuat anak cinta dengan buku. MasyaAllah, dari tantangan ini aku benar-benar menemukan harta karun!

Kesimpulannya teman, karena kita adalah role mode anak. jika ingin anak melakukan sesuatu yang baik, maka kita harus memberikan contoh dan teladan yang baik juga. Buktinya dari yang telah aku ceritakan di atas. Nah, selanjutnya kita akan lebih mudah menstimulasi keterampilan literasi yang perlu dikuasi anak kedepannya. Kalian setuju ga?? :)

Related Posts

30 comments

  1. Setuju banget mbak, sebagus apapun teori kita, tanpa teladan yg bener jadi meaningless.

    ReplyDelete
  2. keren ini kelasnya. aktif diibu profesional ya mbak. dan, ternyata banyak sekali jenis literasi penting yang harus diketahui. semoga aku bisa mengaplikasikannya, amiin.

    ReplyDelete
  3. Ya Allah mbak...literasi nomor 1 saja belum semuanya bisa konsisten...hiks

    ReplyDelete
  4. Anak adalah peniru ulung.. Mau jadi apa anak kita nanti? Jadilah seperti itu dulu, baru anak akan meniru.

    Banyak belajar nie dari mbak Sendy, menginspirasi!

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  6. Read A Loud ini sekarang memang lagi booming banget ya mba :)
    Semoga bisa menstimulasi literasi ini dengan baik deh :D makasih buat informasi cara"nya mba..

    ReplyDelete
  7. Selama ini taunya literasi ya baca tulis numerisasi aja Mba, trnyata ada byk hal lain jga yg kalah penting yaa

    ReplyDelete
  8. Masya Allah mbak sendy tulisannya bener2 membuka wawasan nih. Kaloa da teman tanyaw ttg literasi gini aku arahin ke blognya mbak sendy.. banyak artikel keren2

    ReplyDelete
  9. waaah baru tau terasi financial, wajib bookmark nih tulisannya.... aku pengen rajin baca lagi tapi ko sulit hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. btw mba aku suka infograsinya mba sendy, artikelnya juga keren2

      Delete
  10. Makasih mbak atas info nya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  11. Kemampuan literasi sangat penting ya. Namun, kayaknya selain kaum milenial juga sangat membutuhkan kemampuan literasi
    ini.

    ReplyDelete
  12. MasyaAlloh ilmunya bermanfaat sekali mbak. Saya baru tahu seluk-beluk literasi sebanyak ini

    Semoga saya juga bisa segera tergugah untuk memperbaiki ilmu literasi saya. Aamiin

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  14. Nice share ,,Read aloud dan berdongeng ini sudah kupraktikin pada kedua anak2 mba dan menurutku jadi hal yg menumbuhkan reading habit mereka

    ReplyDelete
  15. Ternyata ada banyak macam literasi ya selama ini tahunya baru literasi baca tulis, ternyata ada juga literasi finansial. Tapi meskipun aku baru dengar namanya, dari pengertiannya aku sudah mulai mempraktikkan literasi finansial ini.
    Makasih banyak mba, untuk tambahan pengetahuannya.

    Ouh iya yang masalah anak mba jadi suka ikut niruin baca, itu keren banget sih menurut aku. Emang anak2 itu mencontoh ya mba, tanpa kita suruh pun dia akan ikutin apa yang dia lihat. Masya Allah, pelajaran juga buat aku yg sebentar lagi jadi orang tua.

    ReplyDelete
  16. Bagus sekali ini. Aku juga lagi mengusahakan melek literasi dan jadi pejuangnya.
    Kalau aku sekarang malah banyakan baca bukunya anak daripada koleksi sendiri. Lama-lama jadi tertarik buat nulis cerita anak. Hehe.

    ReplyDelete
  17. Aku setuju banget, dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menjadi bekal untuk mencerdaskan setiap individu. Makanya aku pribadi sekarang maksain untuk baca biar jadi kebiasaan

    ReplyDelete
  18. Aku menstimulus anak-anak dengan membacakan buku sewaktu mereka bayi, sembari bermain dan menidurkan. Manfaatnya, mereka berani menentukan apa yang jadi cita-citanya, karena suka membaca.

    ReplyDelete
  19. setujuuu mbak, dan kemampuan bercakap pun termasuk ke ranah literasi juga ya

    ReplyDelete
  20. Wah ternyata banyak juga macam-macam literasi itu. Sebelumnya, saya kira literasi itu hanya berhubungan dengan hal-hal seputar baca tulis. 😅

    ReplyDelete
  21. Keren ulasannya mba ❤ isinya "daging" semua 😀. Selama ini tahunya sebatas literasi baca tulis aja, ternyata ga hanya itu aja yaa..ada literasi numerasi, finansial, sains, digital dll. Dan setuju banget kalau kemampuan literasi memang harus senantiasa diasah, ga bisa auto simsalabim tetiba jadi expert dalam hal itu 😀. Thank untuk ilmunya mba Sendy, sangat bermanfaat ❤

    ReplyDelete
  22. Waah bermanfaat sekali ini buat menambah semangat berliterasi. Siip mb. Makasih

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah, bermanfaat sekali ilmunya mba Sendy. Saya jadi sadar bahwa kemampuan berliterasi membuat kita menjadi mudah untuk berkontribusi dalam banyak hal untuk sekitar kita. Saat ini pun saya sedang mencoba membiasakan diri saya untuk selalu membuat resume dari setiap bacaan saya. Semoga dimudahkan. Trims mba Sendy untuk ilmunya.

    ReplyDelete
  24. wah jadi pengen ngasih tantangan ketrampilan literasi jg buat diri sendiri 😁

    ReplyDelete
  25. Waaah, ternyata literasi itu banyak jenisnya ya! Makasih udah berbagi info mbak 😍

    ReplyDelete
  26. Salah satu Cara belajar literasi financial khusus untuk keuangan Islam Ada di hijrahfinansial.com, silakan berkunjung kakak..

    ReplyDelete
  27. Litarasi itu memang penting ya mba. Aku juga lagi sering read aloud nih sama anakku, biar dia kelak mencintai buku dan membaca. Biar nggak gampang termakan hoax dan wawasannya lebih luas.

    ReplyDelete
  28. Dari kegiatan yang sama ternyata bisa menstimulus 6 kecerdasan literasi secara bersamaan ya

    ReplyDelete
  29. Iya mba, kalau enggak dibuat resumenya jadi suka lupa apa yang sudah kita baca. Blog jadi tempat resume hasil baca saya jadinya...

    ReplyDelete

Post a Comment