Iklan

Header

Keterampilan Anak Usia Dini yang Perlu Dilatih Sebelum Sekolah

Post a Comment
Konten [Tampil]

keterampilan anak usia dini
Sudah tahu belum, teman? Ternyata ada beberapa keterampilan anak usia dini yang perlu dilatih dan dikuasai anak sebelum masuk sekolah, lho!

Melihat perkembangan pendidikan di era modern ini, banyak sekolah anak usia dini bermunculan. Pendidikan anak usia dini atau PAUD sendiri adalah pendidikan yang dilakukan sejak anak berumur 0 tahun hingga 6 tahun.

Kegiatan yang dilakukan PAUD biasanya bertujuan untuk memberi rangsangan pendidikan sesuai usia dan tahap tumbuh kembang anak melalui pendektan bermain dan belajar. Terdapat 4 kelompok PAUD berdasarkan usia sebelum memasuki sekolah dasar, yaitu:
1. Bayi: 0-1 tahun
2. Balita: 2-3 tahun
3. Kelompok Bermain: 4-5 tahun
4. Taman Kanak-kanak: 5-6 tahun

Taman kanak-kanak (TK) adalah jenjang pendidikan minimal yang harus anak lalui sebelum memasuki sekolah dasar.

Meskipun sudah banyak sekolah dasar yang mewajibkan calon peserta didiknya juga harus melalui jenjang Kelompok bermain sebagai syarat masuk sekolah.

Sebagai persiapan masuk TK banyak hal yang perlu di persiapkan agar anak lebih mandiri. Salah satunya adalah keterampilan dasar.

Dikutip dari akun Instagram @ruangmom, berikut lima keterampilan anak usia dini yang perlu dilatih dan dikuasai anak sebelum masuk sekolah.

Keterampilan Anak Usia Dini 

Sedikitnya ada lima keterampilan anak usia dini yang perlu dilatih dan dikuasai anak sebelum masuk sekolah. Apa sajakah kelima keterampilan itu? Yuk, simak!keterampilan anak usia dini

1. Keterampilan Motorik Halus

Pengertian motorik halus secara umum adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dan tugas sehari-hari.

Motorik halus dibutuhkan untuk kegiatan yang membutuhkan otot halus atau intrinsik pada tangan.

Otot-otot tersebut berperan penting dalam kegiatan yang berhubungan dengan tangan dan jari.

Kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus di antaranya:
Menyendok, meremas, menyobek kertas, mengguting, meronce, memotong, mengancing, memegang krayon/pensil.

Kemampuan motorik halus adalah keterampilan anak usia dini yang perlu dilatih dan dikuasai anak sebelum masuk sekolah agar otot halus yang terdapat pada jari-jari tangan anak sudah tidak kaku dan begitu juga dengan koordinasi mata dan tangan anak sudah baik.

2. Keterampilan Dasar Sehari-hari

Keterampilan dasar sehari-hari bisa juga disebut dengan life skill, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri untuk bertahan dan menjalani hidup.

Keterampilan dasar sehari-hari yang pelu dilatih dan dikuasai anak sebelum sekolah adalah makan dan minum sendiri, memasang dan melepas sepatu, mengikat tali sepatu, memakai pakaian sendiri, buang air kecil dan besar di toilet.

Keterampilan ini sangan penting untuk diajarkan pada anak sejak dini, karena life skill perlu terus dikembangkan pada tiap anak atau individu untuk melatih kemandirian hidup.

3. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial anak merupakan cara anak dalam melakukan interaksi, baik dalam hal bertingkah laku maupun dalam hal berkomunikasi dengan orang lain.

Macam-macam keterampilan sosial yang harus dimiliki seorang anak antara lain: kenal diri, kenal emosi, empati, simpati, berbagi, negosiasi, menolong, kerjasama, bersaing.

Pengembangan keterampilan sosial anak dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari melalui tiga proses, yakni:
1. Pengenalan
Anak harus dikenalkan, dipahamkan dan dibangun rasa empati dan keterampilan sosial. Seperti rasa tanggung jawab, rasa saling menghargai, toleransi, antri atau menunggu giliran dan berlaku adil.

2. Memutuskan
Setelah mampu mengenali, anak dapat memutuskan apa yang harus ia lakukan, misalnya anak dapat memutuskan bahwa ia harus membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan, bertanggung jawab terhadap diri sendiri ataupun orang lain dan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu proyek.

3. Bertindak
Setelah memutuskan, anak akan bertindak melakukan sesuatu yang sesuai untuk situasi pada saat itu. Contoh: Anak segera membantu temannya yang sedang merapikan buku. Anak sabar menunggu giliran atau antri.

Salah satu cara untuk melatih perkembangan keterampilan sosial anak adalah dengan mengajak anak untuk bermain bersama teman sebayanya.

4. Keterampilan Mendengarkan

Keterampilan mendengarkan adalah kemampuan anak untuk mendengarkan dan menginterpretasikan infomasi yang disampaikan secara verbal.

Keterampilan mendengarkan atau Listening skills membutuhkan kemampuan anak untuk memahami, merekam, dan merespons informasi tersebut.

Sangat penting bagi orangtua mengajarkan anak-anaknya mendengarkan karena listening skills merupakan landasan hubungan yang bisa dikembangkan anak, dan membantunya mengembangkan kemampuan berbahasa.

Selain itu, keterampilan mendengarkan dibutuhkan agar anak dapat mengikuti arahan guru di sekolah.

Cara utnuk menstimulasi keterampilan mendengarkan adalah dengan cara membacakan cerita dengan metode read aloud (membaca nyaring), mendongeng atau membuat kerajinan bersama-sama dengan memberikan anak intruksi sederhana.

5. Keterampilan Bermain Tanpa Batasan

Sudah membaca artikelku tentang pentingnya bermain untuk anak? Di sana sudah pernah ku ulas tentang hubungan antara bermain dengan perkembangan anak juga tahapan dan jenis permainan untuk anak.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak untuk bermain, maka semakin luas imajinasi anak dan semakin meningkat pula kreativitas anak.

Imajinasi dan kreativitas yang mana menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir anak.

Jadi, biarkan anak menikmati waktu bermain sendiri karena dengan bermain akan bebas berekplorasi dan berekpesrimen yang dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreativitasnya.

Kesimpulan

Ternyata ada lima keterampilan anak usia dini yang perlu dilatih dan dikuasai anak sebelum sekolah. Banyak sekali cara untuk menstimulasi kelima keterampilan tersebut yang bisa kita temukan di sosial media ya, teman.

Selain memperhatikan kelima keterampilan di atas, jangan lupa juga untuk memperhatikan kesehatahan anak sebelum masuk sekolah. Kalian bisa membaca artikel seputar kesehatan anak di blog dokter taura.

Related Posts

Post a Comment